Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diary 35

30 November 2020   09:55 Diperbarui: 30 November 2020   10:17 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tahun 2020 ini usia saya memasuki angka lima puluh lima.  Sudah lima tahun lebih melewati usia setengah abad.  Apa yang berubah dari diri saya, tidak banyak namun tetap ada.  Jika di usia genap 50 saya tidak terlalu merasakan perbedaan dengan ketika berusia 40 tahun, maka di usia sekarang saya merasakan banyak penurunan baik secara fisik maupun mental.  Apa yang dahulu disukai kini tidak disukai, apa yang sebelumnya tidak disukai lalu kemudian jadi disukai.

Yang pertama paling berubah di usia ini adalah soal selera makan.  Jika sebelumnya saya bisa saja melahap apa yang tersedia di meja makan, maka sekarang saya hanya dapat makan sekedarnya.  Tidak ada selera dan tidak juga merasa lapar.  Namun saya menyadari, bahwa tubuh tua saya ini memerlukan nutrisi yang cukup.  Oleh karena itu, sebagai pengganti makanan yang tidak dapat saya makan, saya pastikan  asupan susu, telur dan buah tidak saya tinggalkan setiap harinya.

Dengan menurunnya jumlah makanan yang saya makan, efek selanjutnya yang muncul adalah permukaan kulit yang terasa kering.  Bahkan di beberapa tempat mulai terlihat kerutan-kerutan pada kulit di sekitar mata, kening, dan juga leher.  Mengaplikasikan kosmetik juga menjadi lebih sulit dan memakan waktu lebih lama.

Penurunan secara fisik yang paling terasa selain kulit yang mulai keriput adalah mengecilnya ukuran dada.  Beberapa pakaian jadi terasa longgar, namun ironisnya justru bagian perut yang lebih besar dari biasanya.  Paha dan betis juga terlihat lebih kecil.  Lengan bagian atas mulai mengendur meski tetap melakukan kegiatan olah raga.

Selain itu adalah berkurangnya pendengaran dan penglihatan.  Jika kemarin-kemarin masih bisa melakukan satu kegiatan sambil mendengarkan orang lain berbicara itu  bisa dilakukan, kini tidak lagi.  Sekarang harus menghentikan kegiatan lebih dahulu   baru kemudian fokus mendengarkan.  Atau sebaliknya.

Periode menopouse juga baru saya masuki di usia ini.  Adakalanya tubuh terasa panas ada kalanya begitu terasa dingin.  Kandungan purin, kolesterol, gula di dalam tubuh juga mengalami peningkatan.  Ini membuktikan bahwa kerja organ tubuh juga sudah mulai menurun.

Itu semua penurunan secara fisik.  Secara mental lain lagi.  Di usia ini saya merasa lebih sensitif, mudah tersentuh dalam keharuan, namun juga mudah sekali berkecil hati hanya karena satu hal yang selama ini begitu  terlihat sepele.

Saya jadi mudah tersinggung lalu bersedih hati untuk hal-hal yang seharusnya tidak perlu dipikirkan.

Apakah saya takut menjadi tua?  Tentu saja tidak.  Karena pada dasarnya setiap yang pernah muda pasti akan menua pada waktunya.  Tidak sekarang mungkin lusa dan itu pasti.  Kita tidak dapat menghindar dari proses itu, namun kita dapat menundanya meski hanya sedikit mungkin.

Satu hal yang positif ketika saya menjadi tua adalah bahwa ternyata saya bisa menjadi lebih sabar.  Meskipun tersinggung ataupun marah, saya  tidak melampiaskannya dengan kemarahan yang meluap-luap seperti  ketika saya muda dahulu.  Saya lebih ikhlas dalam menerima segala sesuatunya.  Saya lebih dapat menerima kekurangan diri saya dan kekurangan orang lain pula.

Sesungguhnya menjadi tua adalah salah satu berkah karena kita diberikan kesempatan untuk melihat dan merasakan jalannya kehidupan berikutnya.  Kita hanya tinggal menikmati tanpa harus begini dan begitu seperti kita muda dahulu.

Menua dengan meningkatkan kualitas diri agar tidak menyusahkan keluarga kita dan juga orang lain.  Jadi jangan pernah takut tua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun