Pagi itu aku menyadari sedalam apa perasaan cintaku padanya.  Kebutuhanku akan dirinya.  Kerinduanku yang terus menyertai meski tubuhnya hanya berjarak  tiga puluh senti meter di sampingku.
Perasaan ini begitu kuat hingga aku sendiri pun tak mampu  untuk menghancurkannya.  Perasaanku padanya makin kokoh setelah ditempa oleh gempuran-gempuran masalah.
Ribuan senja telah berhasil aku dan dia lalui bersama. Â Melewati dua musim yang datang silih berganti. Â Rasa itu tak pernah berubah kendor. Â Aku semakin mencintainya, makin membutuhkannya?
Seperti udara, harus ada. Â Aku bisa mati dengan mudahnya tanpa dirinya.
Seperti matahari yang akan selalu terbit di pagi hari. Â Yang selalu akan kembali ketika malam berlalu. Â Menghangatkan hati.
Seperti sebuah kata yang selalu dapat menambah makna puisi-puisi
Seperti waktu yang tak akan pernah ada habisnya
Seperti malaikat yang akan selalu mengingatkanku
Seperti setan yang selalu membuatku lupa
Aku mencintaimu tanpa syarat
Tak peduli apa kata orang
Meskipun untuk itu aku harus terlihat bodoh
Sarange