Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diary 27

11 September 2020   14:22 Diperbarui: 11 September 2020   14:10 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Setiap orang pasti memiliki teman.   Seberapa banyak teman kita?  Apakah setiap orang yang kita kenal adalah teman kita?

Jika pertanyaan itu ditanyakan kepada saya, jawaban saya adalah sedikit sekali teman saya dan tidak semua orang yang saya kenal adalah teman saya.

Karena saya tipe introvert, maka orang pun enggan untuk menjadi teman saya.  Selain itu ada banyak hal yang harus saya pertimbangkan ketika  saya memutuskan untuk memilih seseorang menjadi teman.

Bukan berarti saya tidak bersosialisasi.  Bersosialisasi tetap saya lakukan, namun hanya sebatas beberapa keperluan.  Dan orang-orang ini biasanya saya sebut sebagai kenalan.

Kenalan itu bisa saya temukan di mana saja.  Di lingkungan rumah, lingkungan kerja, di angkutan umum, di tempat umum, dan bisa di mana saja.

Sesuai dengan sebutannya, para kenalan ini tidak pernah memiliki hubungan dekat dengan saya.  Tidak ada sentuhan personal di dalam perjalanannya?

Berbeda dengan seorang teman.   Seorang teman bagi saya adalah seseorang yang telah melalui banyak hal bersama sama.  Selalu ada setiap dibutuhkan.  Selalu bersedia mendengarkan.  Selalu berbagi penderitaan. Dan selalu berbagi kebahagiaan.

Teman itu harus memberikan manfaat buat saya. Memberikan semangat, menjadikan saya lebih baik dan lebih pintar tentunya. 

Di dalam perjalanannya, jika seseorang yang telah saya anggap teman tidak bisa mendengar, tidak mau berbagi penderitaan dan enggan berbagi kebahagiaan dengan mudah akan saya hapus dari daftar teman saya.

Saya tidak pernah takut kehilangan teman yang telah berubah menjadi bukan teman.  Semakin bertambah usia, semakin selektif juga saya memilih teman.

Saya tidak ingin memiliki teman yang tidak dapat menambah kualitas diri saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun