Adakalanya sulit sekali bagi diri kita untuk menerima kekurangan yang ada pada diri kita. Sekecil apa pun itu kekurangan kita kadang malah menjadi fokus hanya pada kekurangan tersebut. Â Bukannya menjadi motivasi bagi kehidupan malahan justru memjadi penghalang bagi kebahagiaan kita?
Lebih sulit lagi ketika kita harus menerima kekurangan dari orang-orang yang kita cintai. Â
Melihat ayah kita menduakan ibu kita. Â Melihat anak laki-laki kebanggaan kita menyukai kegiatan bersolek seperti layaknya anak gadis atau pun menyadari bahwa anak gadis kita tak secantik anak orang lain.
Semua kekurangan tersebut seperti menghantui. Â Membuat kita malu berhadapan dengan orang lain. Â Merendahkan diri kita di titik terendah.
Padahal setiap orang tahu bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini. Â Bukan hanya kita dan keluarga kita yang tidak sempurna. Â Setiap manusia mempunyai kekurangan. Â
Seberapa pun kelebihan seseorang, ia akan memiliki kekurangan. Â Apa yang mereka punya belum tentu bisa kita miliki dan apa yang kita miliki belum tentu juga bisa mereka punyai.
Semudah itu konsepnya. Â Apa yang kita lihat dari orang lain adalah sebuah cover, kulit, atau permukaan. Â Kita tidak pernah tahu apa yang ada di balik cover tersebut. Â Dan tidak ada perlunya juga membuka setiap cover yang kita temui sepanjang perjalanan hidup kita.
Begitu pula apa yang dilihat orang lain dari diri kita. Â Hanya cover, dan tak ada gunanya juga kita membukakan cover diri kita pada orang lain.
Sejatinya manusia sempurna adalah manusia yang tidak sempurna. Â Kesempurnaan hanya milik Allah, Tuhan Yang Mahaesa.