Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merindu

17 Desember 2018   17:12 Diperbarui: 17 Desember 2018   17:21 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berapa senja tellah kulalui bersamamu
Kala jingga langit beradu dengan ombak
Atau kala mentari sembunyi di balik bukit
Kemudian tenggelam dalam gelap pada akhirnya
Kita berjalan di atas pasir atau di padang rumput
Langkah kita bergemerisik syahdu
Tangan bertaut
Bercerita tentang kerinduan yang tak pernah usai
Meski ribuan senja telah kita lalui
Tak pernah sekalipun kita lelah merindu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun