Mohon tunggu...
Swazta Priemahardika
Swazta Priemahardika Mohon Tunggu... lainnya -

Sering berhayal ketika minum kopi,..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Pertunjukan Keparat

8 Mei 2015   22:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sungguh geli. Tiba-tiba Malam yang giginya tinggal satu itu tertawa layaknya peri. Lalu ia bercerita padaku, tentang mimpi-mimpinya yang sudah habis diborong temanku, Senja yang egois.

Ceritanya mengingatkanku tentang sahabatku Pagi yang dua hari ini  menghilang. Kabarnya ia dijebak lalu bawa kabur sepupunya, Siang.  Ada juga yang bilang, katanya dipaksa Malam karena cintanya ditolak dan tak dapat balasan.

Aku keget seketika, satu pesan singkat Malam kuterima. Aku tak yakin. Mungkin dia salah kirim. Isinya pun tak biasa saja. Tentang rindunya yang telah membuncah dan nyaris memecahkan kepala. Tapi entah untuk siapa. Sialnya, kopiku tumpah seketika usai membacanya, sisakan basah di ujung celana.

Lalu aku buru-buru menghampiri Malam, kerena penasaran. Dan ia pun menyambutku dengan terpaksa, tersungging senyum kecut paling lucu di bibirnya.

Malam terkejut setengah mati, saat kudapati Senja saudara mudanya sedang bercinta dengan temanku Pagi di kamar gelap tak terkunci. Mungkin, temanku Pagi telah dihipnotis. Karena menolak dibujuk Senja, temanku yang egois !!

Kebumen, 8 Mei 2015 (sp)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun