Mohon tunggu...
Pricilya Amanda
Pricilya Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang perempuan berusia 21 tahun yang saat ini sedang menempuh pendidikan sebagai mahasiswa. Di sela kesibukan kuliah, saya sangat menikmati waktu dengan menikmati musik sebagai cara untuk menenangkan pikiran dan menambah semangat.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dari Dapur ke Pasar Digital: Transformasi Domini & Banana Chips Bu Dwi

6 Juli 2025   21:34 Diperbarui: 6 Juli 2025   21:34 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Tim Abdimas dan Dosen Pembimbing di Kota Madiun (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Madiun, 6 Juli 2025 — UMKM Kota Madiun, Banana Chips dan Domini, membuktikan bahwa skala usaha kecil bukan penghalang untuk terus tumbuh dan berinovasi. Melalui pendampingan langsung oleh Mahasiswa Universitas PGRI Madiun (UNIPMA), usaha rumahan ini berhasil mengalami transformasi signifikan, mulai dari kemasan, promosi digital, hingga pencatatan keuangan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIPMA, dengan bimbingan Dr. Maya Novitasari, S.E., M.Ak.. Bertempat di Jl. Samabta Bhakti Blok J No. 212, Kel. Kanigoro, Kec. Kartoharjo, Kota Madiun. Abdimas ini berlangsung dari Mei hingga Juni 2025 dan berfokus pada pengembangan usaha kecil melalui literasi digital dan pengelolaan usaha yang lebih profesional.

Sebelum kegiatan berlangsung, UMKM Banana Chips dan Domini menjalankan usahanya secara konvensional. Produk hanya dipasarkan secara terbatas, desain kemasan belum mencerminkan identitas usaha, dan pencatatan keuangan dilakukan secara campur antara keuangan pribadi dan usaha. Melihat potensi besar dari produk ini, keripik pisang aneka rasa dan domini kekinian, mahasiswa UNIPMA hadir dengan membawa pendekatan yang terstruktur dan aplikatif.

“Awalnya saya hanya mengandalkan pesanan dari tetangga dan keluarga. Setelah dibantu membuat branding, packaging, dan akun Instagram, Alhamdulillah pesanan mulai datang dari luar daerah saya,” ujar Ibu Dwi pemilik Domini, dengan semangat.

Mahasiswa tidak hanya melakukan observasi, tetapi juga memberikan pendampingan langsung yang terbagi dalam beberapa tahap: identifikasi masalah, penyusunan solusi, hingga pelaksanaan program. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan metode observasi, wawancara, pelatihan, serta implementasi digital marketing dan desain visual.

Salah satu fokus utama adalah penguatan identitas usaha melalui desain logo dan stiker kemasan yang dibuat menggunakan aplikasi Canva Pro. Hasilnya, produk Banana Chips dan Domini kini tampil lebih menarik dan profesional, lengkap dengan informasi penting seperti nama usaha, komposisi, nomor PIRT, dan tanggal kedaluwarsa.

Tak berhenti di situ, mahasiswa juga membantu membuat konten digital berupa foto produk dan video promosi (reels) yang siap diunggah ke Instagram. Pelaku UMKM juga didampingi dalam pembuatan akun media sosial usaha, yaitu @mbadwi.donatnchips sebagai sarana promosi dan komunikasi langsung dengan pelanggan.

Gambar 2. Pelaksanaan program Abdimas UNIPMA bersama UMKM mitra di Madiun (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2. Pelaksanaan program Abdimas UNIPMA bersama UMKM mitra di Madiun (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3. Pelaksanaan program Abdimas UNIPMA bersama UMKM mitra di Madiun (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3. Pelaksanaan program Abdimas UNIPMA bersama UMKM mitra di Madiun (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 4. Kemasan baru Banana Chips hasil desain tim mahasiswa UNIPMA (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4. Kemasan baru Banana Chips hasil desain tim mahasiswa UNIPMA (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 5. Produk Domini dengan kemasan baru hasil tim mahasiswa UNIPMA (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 5. Produk Domini dengan kemasan baru hasil tim mahasiswa UNIPMA (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Aspek lain yang mendapat perhatian adalah pencatatan keuangan. Mahasiswa memberikan format sederhana untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran usaha secara harian. Sebelumnya, pelaku UMKM tidak membedakan antara uang pribadi dan uang usaha, sehingga sulit mengukur keuntungan secara akurat. Melalui pendampingan ini, mereka mulai menyusun laporan keuangan dasar dan memahami pentingnya pemisahan keuangan.Program ini menjadi pengalaman lapangan yang berharga bagi mahasiswa. Mereka belajar menerapkan teori-teori bisnis, pemasaran, dan akuntansi dalam konteks nyata, sekaligus melatih empati dan kemampuan komunikasi dengan masyarakat. Di sisi lain, pelaku UMKM juga merasakan langsung manfaat pendampingan dalam bentuk peningkatan kapasitas dan perluasan pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun