Mohon tunggu...
Pressilia Yusa
Pressilia Yusa Mohon Tunggu... Guru - Mari menebarkan manfaat melalui setitik tinta. Aku, kamu, dan kita adalah aset bangsa.

Seorang Hamba Tuhan yang mencoba menebarkan manfaat melalui goresan-goresan kata sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Pejuang Untuk yang Sedang Berjuang

25 Oktober 2020   06:06 Diperbarui: 25 Oktober 2020   07:16 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam proses kehidupan mungkin sebagian dari kita ingin selalu apa yang kita dambakan, impikan, dan yang diinginkan cepat-cepat ingin terwujud di depan mata kita tanpa harus ada yang namanya "Perjuangan".  Ya, Perjuangan. Sebuah kalimat yang tak asing lagi untuk didengar oleh telinga kita. Dimanapun, kapanpun kalimat itu akan selalu ada. Dan tentunya semua orang pun juga pernah merasakannya. 

Orang yang sekarang bergelimang harta, terkenal dimana-dimana pun juga dulu pasti merasakan berjuang dulu sebelum ia menikmatinya sekarang. Namun, sayangnya banyak dari kita yang hanya memandang bahwa hal itu ia peroleh dengan instan, mudah, atau karena sebelumnya hidupnya sudah terjamin makanya ia sekarang sudah berhasil. Sehingga kita berfikir dunia ini tidak adil bagi kita. Sayangnya tidak semua orang begitu. Kita berfikir sedemikian rupa karena kita hanya memandang pada sisi kacamata kita saja, tanpa tahu bagaimana prosesnya. 

Kehidupan memang misteri ia selalu mendatangkan cerita, peristiwa, dan nasib dengan cara yang tak terduga. Ia selalu berhasil membuat kita penasaran, bertanya-tanya, bahkan mengkhawatirkan pikiran kita "Bagaimana dengan aku besok? Seperti apa kehidupanku ke depan?".  Untuk kita yang sama-sama berjuang dalam meraih mimpi, aku hanya bisa memberikan sedikit pesan untuk kalian dan tak terkecuali dengan diri saya sendiri agar kita bisa memaknai proses kehidupan yang sebenarnya.

1. Yakinlah hidup tidak selalu mulus

Ya, aku setuju dengan ini. Seperti halnya bahagia. Sebelum kita bahagia bukankah kita sering melewati kesedihan dulu bukan? Kegundahan,       kegalauan, tangis tak pernah henti mendatangi kita hingga tiba akhirnya kita lalu bahagia dan melupakan kesedihan kita yang sebelumnya. Seperti itu juga perjuangan. Meraih apa yang kita inginkan dengan berbagai hadangan yang datang untuk menghalau kita dan menguji "Apakah kita akan menyerah setelah itu beban akan berkurang atau akan melanjutkan perjuangan dengan penuh halauan?". Tentunya kita memilih berjuang bukan? Ya berjuang dalam kehidupan ini memang tidak mudah, tapi yakinlah perjuangan ini lah yang nantinya akan menghiasi cerita indah ketika kita sudah meraihnya.

2. Fokus dan sabar terhadap mimpimu

Fokus dan jangan lelah untuk menghadapinya. Fokus ke depan tanpa harus menjatuhkan orang lain dan jadikan sabar sebagai tamengmu dalam proses meraihnya. Diremehkan dan tidak dipercayai oleh orang akan selalu ada. Namun jangan jadikan hal tersebut sebagai beban kita. Kita bisa menjadikannya sebagai cambuk untuk lebih semangat dalam berjuang. Hingga akhirnya mereka akan berkata "Enak ya kamu sekarang", "Eh kamu kok beruntung banget", atau "Lah ya ampun kok bisa sih". 

3. Proses yang sulit akan mendewasakanmu

Kesulitan, penolakan, dan kegagalan selalu saja mampir. Seakan tak pernah absen dalam mengiringi langkah kita. Namun sesungguhnya hal tersebut yang memberikan pembelajaran yang bermakna dalam hidup kita. Dengan kegagalan, kita akan terus mencari langkah yang tepat, akan terus belajar dan terus belajar sampai berhasil, dan yang paling penting membuat kita menjadi orang yang gigih dan dewasa, terus mengintropeksi diri hingga akhirnya kita terus memperbaiki segala kekurangan dan siap untuk menyambut keberhasilan yang ada di depan mata.

4. Tidak semua orang bisa berada di posisimu

Terkadang kita lebih fokus pada perjuangan orang lain lalu kita ingin sepertinya hingga melupakan bahwa ada orang lain yang melihat seperti itu juga terhadap kita. Tanpa disadari bahwa tempat kita sekarang adalah tempat yang diinginkan oleh orang lain. Teruslah bersyukur dengan proses yang kita capai sekarang, jangan terus melihat orang lain karena kita beda dengan cara dan porsi kita masing-masing. Jika memang sudah waktunya semua akan indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun