Mohon tunggu...
Rifki Ansori
Rifki Ansori Mohon Tunggu... Sejarawan - Presiden Rifans

tetaplah menjadi Mentari yang selalu menyinari dunia ini dengan ilmu mu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Drama Kursi-Kursi Pemersatu

19 November 2019   22:17 Diperbarui: 19 November 2019   22:21 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belakangan kita lihat bagaimana kisah fiksi dalam drama kolosal berakhir menjadi drama romansa yang happy ending , tidak ada yang harus tersingkirkan dan mati atau dimatikan oleh sanga aktor protagonis terhadap aktor antagonis maupun figuran.

sang musuh bebuyutan yang telah banyak mengorbankan budak budak yang mati di perjalanan, kini bahagia di kursi-kursi singgasana walau bukan menjadi raja.

pedang-pedangnya sudah tumpul habis dimakan senyuman dan kebijakan pertahanan yang dia khawatirkan sudah ada dalam genggaman. pedang berganti meriam, yang tak pelu repot-repot di asah sampai berkilauan.

Naas, Sebagian abdi dalem meringis kesakitan. mereka yang berjuang mati-matian tapi tak satupun mendapat penghargaan dan jabatan.

Tapi tenang, Akhirnya sudah mulai nampak bagaimana kawan lama yang tetap teguh berjuang siap dirangkul dalam seperkawanan untuk meruntuhkan ketidakadilan.

Sinopsis yang menakjubkan, hahaha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun