Mohon tunggu...
Si Preman Pram
Si Preman Pram Mohon Tunggu... -

call me pram, menempuh jalan kemandirian, jalan entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Money

Lokasi Usaha Sebagai Differentiator

22 September 2012   04:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:01 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam skala besar, skala negara maksudnya, lokasi usaha sangat mempengaruhi positioning usaha kita. Misalnya Germany, pasti belum apa-apa sudah diposisikan sbg ahli rekayasa presisi tinggi (bocsh, bmw, siemens, dst). Sehingga sangat menguntungkan jika kita membuka usaha di bidang enginering disana untuk kemudian dijual ke negara lain. Positioningnya sudah menang duluan.

Atau jika kita berada di Swiss, kita buka usaha pembuatan coklat juga akan lebih mudah. Cukup kita cantumkan made in switzerland di bungkus coklatnya orang akan percaya produk kita adalah coklat yg unggul. Jepang juga sama. Jepang adalah quality. Semua produk elektronik jepang atau otomotif, diposisikan sbg produk jaminan kualitas.  Demikian juga dengan Italy adalah mebel berkualitas. Sehingga asal kita produksi mebel dan tercantum made in Italy, sudah jaminan mutu itu adalah produk bagus. Ya kan? Banyak lagi contoh mulai dari fashion, kulit, dst. (yg menyedihkan adalah, citra apa yg kita dapatkan ketika tercantum label 'made in Indonesia?')

Pemanfaatan

Nah, kalau kita misalnya bukan ahlinya coklat, bukan ahlinya otomotif, tapi ingin memproduksi coklat atau otomotif, apa yg bisa kita lakukan?  Apa boleh buat, kalau memang diperlukan kita terpaksa pindah lokasi. Setidaknya pindah kantor utama nya Apakah worth it? Sulit dijawab secara umum. Namun Jack Trout, pada salah satu case client-nya menyarankan seorang produsen scanner asal Argentina utk memindahkan lokasi headquarternya ke Amerika untuk menciptakan faktor differentiator tsb (sehingga produknya menjadi American punya), berhasil meningkatkan sales hingga 1000%. Produk sama. Cuma beda lokasi. Nah yg ingin ditunjukkan disini adalah faktor lokasi mampu menciptakan faktor differentiator yg sangat (khususnya, dimana produk itu dibuat) strategis.

Skala Lebih Kecil

Sekarang kita bicara skala UKM. Misalnya kita jualan rendang, apa mungkin orang akan percaya kita ini ahli rendang sementara kita tulis di packagingnya made in Surabaya? Atau Bakso. Bakso Surabaya? pernah dengar? rasanya susah percaya ya. Bakso kalo tidak Solo, ya Malang. Mie Ayam kalo tidak Bandung ya Jakarta. Atau Soto kalo tidak lamongan ya madura (utk Jatim). Maka sebelum menelurkan produk, kita perlu tahu faktor potensi lokasi kita itu spt apa.  Jika lokasi saya di Surabaya, sy rasa akan lebih bijak jika kita memulai dari Bebek misalnya, atau rawon.

Itu contoh diatas adalah sektor makanan ya. Nanti kita bisa masuk sektor industri. Misalnya Surabaya sebagai pintu gerbang masuknya kedelai import. Atau terigu. Surabaya dikenal sbg kota industri dan perdagangan. Seluruh kedelai di wilayah Jatim da Jateng masuknya lewat Surabaya dan sebagian Semarang. Maka jika kita melakukan perdagangan kedelai, akan mudah membangun keunggulan baik dari segi citra (positioning) maupun keunggulan kompetitif (karena ongkos kirim jadi lebih rendah). Ada banyak contoh yg bisa digali jika kita tekun menggali. Just look around.

Prinsip membangun faktor differentiator diatas bisa diterapkan pada usaha yg sudah jalan, maupun buat mereka yg ingin memulai usaha.

Tulisan ini disarikan dan saya kembangkan dari salah satu bab pada buku "Killer Diffrentiators", salah satu dari 13 jurusnya. Ada 12 jurus lainnya terlalu panjang kalo dibahas satu per satu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun