Perikop utuh dari penggalan yang akan kita berbicarakan adalah tentang seorang penabur benih yang benihnya jatuh diatas berbagai jenis tanah. Yang menarik perhatian saya pada perenungan pagi hari ini adalah dua jenis tanah terakhir yaitu:
1. Semak Duri
2. Tanah yang baik.
Selama ini saya berpikir bahwa semak duri menggambar pergumulan dunia yang sedemikian rupa menguasai hati dan pikiran orang itu sehingga dia tidak bisa lagi fokus pada Firman Tuhan. Tetapi nampak pemahaman saya selama ini kurang tepat. Yang Alkitab katakan tentang semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh:
1. kekuatiran dan
2. kekayaan dan
3. kenikmatan hidup,
sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. 1/3 atau 33,3% jenis semak duri adalah kekuatiran. Selebihnya, 2/3 atau 66,7% jenis semak duri adalah kehidupan yang nyaman (kekayaan dan kenikmatan hidup).Â
Hati kita bisa menjadi semak duri dalam keadaan baik ataupun buruk! Bahkan saat keadaan kita baik, peluangnya menjadi semak duri justru meningkat 2x lipat.
Mari sekarang kita melihat apa yang Firman Tuhan katakan tentang tanah yang baik. Tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.Â
Tidak ada situasi eksternal yang mengkondisikan tanah yang baik. Tanah yang baik berbicara tentang menyimpan Firman dalam hati yang baik dan menghasilkan buah dari Firman itu.
Kekuatiran dan Kekayaan dan Kenikmatan Hidup: