Mohon tunggu...
PRAYOGA AGUS SETIAWAN
PRAYOGA AGUS SETIAWAN Mohon Tunggu... Universitas negeri Semarang

Memulai hobi baru dengan menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah SAT SET Srikandi JNE Mewujudkan "Manifested" to "Delivered" Demi Kepuasan Hati

30 Juni 2025   20:00 Diperbarui: 30 Juni 2025   19:53 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari manifested to delivered (Sumber: Freepik)

Ada jutaan orang yang terus memperhatikan layar handphonenya, selalu bolak-balik mengecek laman pelacakan paket, dengan harapan sederhana, manifested paket yang mereka nantikan kian berubah menjadi delivered. Sekilas, ini tak lebih dari urusan logistik yang sudah biasa. Namun, bagi mereka yang sedang menunggu kiriman penuh makna dan cinta dari keluarga ataupun kekasih yang lama tak jumpa, setiap status pelacakan merupakan denyut nadi harapan.  

Di balik dunia yang tak terekam oleh sistem, ada banyak perjuangan yang harus dilakukan. Mulai dari kemacetan yang sudah jadi makanan sehari-hari warga metropolitan, jalanan sempit, hujan yang tak memberitahu akan turun, atau medan ekstrem bak lintasan trek-trekan. Dalam diam, ada pula Srikandi tangguh JNE yang membawa lebih dari sekedar bingkisan paket. Dalam paket tersebut terbungkus juga senyuman, janji, dan menyulam kebahagiaan yang diantarkan melalui pejuang tangguh Srikandi JNE.

Ketika status notifikasi beralih ke "On the way", bagi pelanggan, artinya dunia mulai bergerak. Tapi, apa yang sedang terjadi antara "manifested" dan "delivered"?

Status ini menyimpan kisah manusia yang bergerak dalam sunyi, seorang ibu menunggu kado ulang tahun untuk anaknya, mahasiswa yang merantau menantikan bingkisan dari kampung, serta penjual yang bergantung pada kepercayaan barangnya akan sampai dalam kondisi terbaik. 

Setiap kali layar menyala yang menunjukkan "with courier", ada jantung yang berdebar dengan penuh harapan, menanti dengan penuh semangat. Inilah momen kecil yang tak bisa diciptakan oleh teknologi, tapi hanya bisa terwujud karena komitmen para kurir di baliknya.

Mereka lebih dari sekedar kurir, mereka adalah pelaku logistik yang membawa asa di atas kendaraan roda dua. Salah satunya di antaranya adalah Malia, Srikandi JNE yang bertugas di Sungai Selan, Bangka Tengah. Ia dengan berani menjelajahi jalanan yang rusak dan berbatu untuk mengantar paket dari satu desa hingga desa lainnya (Redaksi JNEWS, 2022). Dengan tubuh kecil, namun semangat yang besar, Maila membuktikan bahwa pelayanan tak mengenal batas medan. Dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab, Ia menghadapi segala tantangan dan kendala hanya agar paket yang Ia bawa dapat memberikan kebahagiaan dan kehangatan bagi para penerima.

Tak hanya Malia, ada pula Rani Syahfitri, satu-satunya Srikandi aktif JNE yang berada di Serdang Bedagai. Rani membawa 30 hingga 50 paket per harinya, dengan harus melewati rintangan seperti melintasi hujan, matahari terik, bahkan harus melewati banjir. Di tengah kecurigaan awal dari pelanggan laki-laki yang meragukan kemampuannya, Rani menjawab dengan keseriusan dan kerja keras sehingga dapat melakukan pembuktian nyata dengan mengantarkan semua paket tepat waktu dengan senyuman yang tulus (Ningtias, 2021).

Dan masih banyak kisah-kisah Srikandi JNE lainnya yang tidak terekam. Dalam setiap kisah mereka, kita melihat SAT SET bukan sekedar slogan cepat tanggap, tetapi mengandung filosofi hidup untuk melayani tanpa banyak alasan dan keterbatasan. Bahwa, mengantar bukan hanya sebagai tugas, tapi lebih dari itu, sebuah dedikasi.

Pelacakan JNE yang menunjukkan situs real time sebenarnya hanyalah permukaan saja. Di baliknya, ada sistem besar yang dibangun agar mimpi tetap dapat dikirimkan. Namun, teknologi tanpa hati dan empati hanyalah fitur yang kering nan tandus. Bayangkan jika suatu hari pelacakan JNE bisa menunjukkan bukan hanya lokasi, tapi juga siapa yang membawa paket tersebut, mungkin foto Maila atau Rani muncul di layar, memberi wajah pada layanan. Mungkin saja akan ada catatan singkat seperti "Mohon tunggu sebentar lagi ya, medan sedang hujan, dan saya dalam perjalanan menuju lokasimu ".

Di sinilah hashtag Connecting Happiness sedang terjadi. Karena kebahagiaan bukan hanya ketika paket tiba, tapi ketika pelanggan merasa dimanusiakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun