Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tantangan Berat Sutiyoso Sebagai Kepala Badan Intelijen Negara

29 Juni 2015   15:31 Diperbarui: 29 Juni 2015   15:31 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terkait pengajuan Letjen (Pur) Sutiyoso sebagai calon tunggal Kepala Badan Intelijen Negara oleh Presiden Jokowi, Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais di DPR Senayan, Jakarta, Kamis (25/6/2015) mengatakan, "Komisi I DPR sudah menindaklanjuti apa yang sudah dari Bamus. Memungkinkan minggu depan, Senin atau Selasa, ada agenda fit and proper test (Panglima TNI dan Kepala BIN)," katanya. Kemungkinan besar akan dilaksanakan besok Selasa (30/6/2015).

Uji kelayakan dilaksanakan  komisi I sebagai mitra kerja BIN dan terakhir puncaknya di sidang paripurna persetujuan dan penetapan DPR atas nama yang sudah diajukan. Pada era transparansi saat ini, akan sulit menutupi masalah yang mungkin masih merupakan residu Bang Yos pada masa lalu, inilah tantangan pertamanya sebagai calon tokoh utama intelijen Indonesia. Apakah mampu lepas dari tekanan atau justru tergelincir. Melihat track record dua periode sebagai Gubernur DKI  pada lima masaera  presiden, mantan Wadanjen Kopassus dan Pangdam Jaya  ini jelas  mampu lepas dari DPR dan akan masuk ke sarang barunya di Pejaten.

Sutiyoso menyatakan siap menghadapi serangkaian uji kelayakan dan kepatutan tersebut. Dia juga mengaku siap dicecar terkait peristiwa Kudatuli. Banyak pihak menduga dirinya terlibat dalam peristiwa yang dianggap melanggar HAM. Selain itu hambatan lain adanya keberatan dari Partai Gerindra (Fadli Zon) tentang jabatan Kabin yang di duduki oleh anggota partai, karena dianggap tidak netral. Sutiyoso menyatakan telah melepas   jabatan politiknya dari Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Jabatan itu diserahkan kepada Mantan Bupati Kutai Timur Isran Noor.

Nampaknya perjalanan calon Kepala BIN ini tidak akan terlalu mulus (ada sedikit kerikil),  karena Ahmad Hadi (Koalisi Peduli Indonesia) saat bertemu dengan Fadli Zon menyatakan ada masalah yg pernah dilaporkan Wagub Priyanto dan menyentuh Sutiyoso  terkait korupsi. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto bersama politikus senior AM Fatwa dan aktivis LSM melaporkan dan menyerahkan bukti dugaan korupsi pelepasan lahan Taman BMW (Bersih, Manusiawi, Wibawa), ke KPK, Jakarta, Kamis (7/11/2013).

Orang yang dilaporkannya dalam kasus ini dan harus bertanggung jawab adalah mantan Gubernur DKI yang sekaligus bekas koleganya, Fauzi Bowo alias Foke dan Sutiyoso alias Bang Yos. Menurut Priyanto pada masa lalu, potensi kerugian negara akibat pembohongan lahan BMW yang sudah masuk aset Pemprov DKI itu ditaksir mencapai Rp 737 miliar. Melihat tidak ada tindak lanjut sejak 2013, nampaknya kasus paling sensitif ini bisa diselesaikannya dari ranah hukum.

Kepala BIN, Marciano Norman di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2015) mengatakan tidak pernah menyangsikan kompetensi intelijen Sutiyoso. Dia berharap di bawah kepemimpinan Sutiyoso, BIN akan semakin maju. Dikatakannya bahwa salah satu ancaman dunia global yang sedang dihadapi adalah perkembangan kelompok radikal. Sutiyoso harus memiliki program komprehensif dalam menghadapi dan menangkal ancaman kelompok itu, mampu menekan meniadakan link-up yang dapat menimbulkan instabilitas. Marciano juga menegaskan, "Terutama yang di depan mata kita ya pilkada serentak ini. Dan stabilitas ekonomi kita harus bisa segera pulih. Kita tidak bisa membiarkan ekonomi kita semakin hari semakin menurun. Harus ada upaya semua," katanya.

Dari apa yang disampaikan oleh Kepala BIN, dari tiga hal masalah yang harus menjadi perhatian Sutiyoso apabila lolos dari DPR, pertama masalah pengaruh kelompok radikal diluar negeri yang dinilainya menjadi ancaman dunia global, termasuk Indonesia. Kelompok teroris telah ada di sini dan  mampu diantisipasi dalam beberapa tahun belakang ini, yang akan menjadi bahaya apabila mereka mendapat dukungan penuh dari luar.

Pada hari  Jumat (26/6/2015) telah terjadi serangan teror di Perancis, Tunisia dan Kuwait dalam waktu yang hampir bersamaan. Di Perancis, seorang pria menyerbu sebuah pabrik kimia milik Amerika, memenggal satu orang dan  mencoba meledakkan fasilitas pabrik. Di Tunisia, seorang pria bersenjata  senapan serbu melepaskan tembakan di sebuah resor pantai, menewaskan sedikitnya 38 orang. Sementara di Kuwait, seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam masjid saat dilangsungkannya shalat Jumat, menewaskan sedikitnya 25 orang  jamaah pengikut Syiah.

Kelompok teroris Negara Islam (Islamic State)  menyerukan operasi serangan  selama bulan suci Ramadhan. Tidak ada indikasi bahwa mereka telah dikoordinasikan.  Islamic State (dahulu ISIS)  mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di  masjid Syiah Kuwait.

Dalam serangan di resort pantai Tunisia, seorang pria bersenjata senapan serbu yang menyamar sebagai turis, menembaki turis dari payung pantai,  menewaskan sedikitnya 38 orang yang sebagian besar dari mereka wisatawan Inggris. Negara Islam mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, menurut laporan yang dirilis Jumat malam di Twitter. Penyerang menembak mati korban di pantai, di kolam renang hotel dan di lobi sebelum ditembak mati oleh pasukan keamanan. Serangan itu adalah serangan teroris besar kedua dalam dari tiga bulan yang menargetkan industri pariwisata Tunisia.

Di Indonesia, bukan tidak mungkin serangan serupa bisa terjadi apabila tidak terdeteksi oleh intelijen. Di negara ini juga  terdapat Islam Sunni dan juga Islam Syiah yang juga berseberangan. Serangan teror tidak perlu dilakukan oleh banyak pelaku tetapi cukup seorang lone wolf yang terinspirasi atau dipengaruhi Islamic State seperti di Tunisia. Inilah yang merupakan pesan dan kekhawatiran Marciano, agar diwaspadai oleh Kabin baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun