Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menelisik Komponen Sejarah Intelstrat Amerika, Jokowi Bisa Terancam Lengser

7 Januari 2024   15:42 Diperbarui: 7 Januari 2024   15:42 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi spionase. (Sumber: pixabay via kompas.com)

Amerika sebagai negara super power hanya melihat dunia sebagai bagian dari ruang hidupnya, ukurannya berkisar kepada Keamanan dan Kepentingan Nasionalnya. 

Tercatat kemajuan teknologi dan militernya tak tertandingi. AS selalu mengedepankan pendekatan sekuriti (security approach). 

Dunia sudah dibaginya menjadi beberapa wilayah pertahanannya, berkoalisi dengan sekutu dan penggelaran kapal induk. Musuh utamanya dinyatakan secara tegas Rusia dan China (RRT). Di Eropa AS selalu memosisikan dirinya sebagai kepala meja.

Reformasi Tahun 1998

Dalam membahas artikel ini, penulis mengajak kita melihat kembali Reformasi 1998 di Indonesia. Krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnyaketidakpuasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu menyebabkan terjadinya demonstrasi besar- besaran yang dilakukan berbagai gerakan mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia.

Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang menyebabkan empat mahasiswa tertembak mati dan kemudian memicu kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. 

Gerakan mahasiswa pun meluas hampir di seluruh Indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998.

Pemahaman Demokrasi AS dan Indonesia

Pada tanggal 9 Desember 2021, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony J. Blinken, dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Sung Y. Kim, menyampaikan sambutan dalam acara tahunan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 di Nusa Dua, Bali. Tema BDF

tahun itu, "Democracy for Humanity: Advancing Economic and Social Justice for the Pandemic", sejalan dengan tema U.S. Summit for Democracy 2021 yang bertujuan untuk merevitalisasi demokrasi secara global untuk dunia yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun