Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Teori Tiga Kaki Pak Benny pada Pilpres 2024

5 Januari 2024   07:51 Diperbarui: 5 Januari 2024   07:51 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara Foto via Kompas.com

Persaingan tiga kompetitor paslon mulai hangat, ada yang optimis dan ada yang gundah. Semua disebabkan karena adanya beberapa hasil survei.

Memang dalam pemilu baik legilatif ataupun presiden, alat ukur hanyalah survei. Paling tidak masing-masing kontestan mempunyai pegangan level posisinya dibanding yang lainnya, seberapa besar potensi menangnya.

Sejak Pemilu 2004, penulis mengikuti survei sebagai lahan basah bagi para ahlinya. Awalnya bagaimana orang percaya hanya dengan responden 1.200-an, bisa ditemukan elektabilitas. Tapi inilah kemajuan zaman.

Bagaimana survei saat ini? Bertebaranlah hasil beberapa lembaga survei khususnya survei paslon capres dan cawapres. Umumnya menyampaikan paslon nomor 2 (Prabowo-Gibran) mengungguli paslon 01 (Anies-Cak Imin) dan paslon 03 (Ganjar-Mahfud MD).

Peran Sentral Presiden Jokowi

Penulis menyebut peran sentral Pak Jokowi dalam pilpres 2024 sebagai King Maker yang mengatur ritme dan terbentuknya koalisi. Pilihannya kini dekat bersama Prabowo semakin kental dengan terpilihnya anak sulungnya, Gibran menjadi cawapres dari Prabowo. Walau beberapa pihak meng-underestimate mas Wali, tetapi elektabilitas paslon 02 menurut beberapa survei tetap tinggi, di atas diantara 43-46 persen.

Optimisme kubu paslon 02 pilpres hanya satu putaran, dan butuh 6-7 persen, dengan masa mengambang sekitar tujuh persen.

Pengaruh Jokowi dengan modal kepuasan rakyat terhadap pemerintah yang di atas 76 persen masih memberikan peluang naiknya elektabilitas paslon 02 untuk mengejar hasil 50 persen plus satu suara. Itulah kira-kira hitungannya.

Teori Tiga Kaki dan Titik Rawan

Menuju ke pilpres 2024, bangsa Indonesia akan memilih salah satu dari tiga pasangan calon pimpinan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun