Nah, pertimbangan Presiden Biden memilih pimpinan organisasi intelijen yang non partisan menurut penulis patut dijadikan acuan bagi Indonesia.Â
Apabila suatu saat dua organisasi terbesar di Indonesia (BIN dan Bais TNI) akan dilakukan penyegaran, sebaiknya dipilih calon pimpinannya yang sesuai dengan kebutuhan masa depan Indonesia.Â
Pejabat yang paham dengan situasi dan kondisi geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi dunia dan kawasan serta mampu memprediksi ATHG (terutama ancaman) terhadap bangsa kita.
Terlepas si calon dari sumber (utama TNI) maupun lainnya, dipilih mereka yang non partisan dan sebaiknya mempunyai sejarah pernah bersentuhan dengan tugas-tugas intelijen. Maksudnya agar dalam mengambil keputusan dia memiliki "sense of intelligence".Â
Informasi yang telah diolah dan matang, disebut sebagai intelijen dari badan intelijen adalah salah satu bahan pertimbangan pimpinan nasional dalam pengambilan keputusan.Â
Conflict of interest akan terhindari bila pimpinan intelijen tadi non partisan, sesuai prinsip dasar intelijen single client. Semoga bermanfaat, Pray Old Soldier,
Penulis: Marsda TNI (Purn) Prayitno W. Ramelan, Pengamat intelijen