Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Alert Covid-19, Hampir 10 Ribu per Hari!

8 Januari 2021   05:35 Diperbarui: 12 Januari 2021   08:05 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per hari Selasa (8/9/2020) lima kabupaten/kota yang tercatat mengalami kenaikan risiko, sehingga saat ini ada 70 kabupaten kota dengan risiko tinggi dari pekan lalu sebanyak 65 daerah. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.(ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT via KOMPAS.com)

Presiden Joko Widodo menyinggung soal kemungkinan Indonesia lockdown sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang belum kunjung membaik.

Survei menunjukkan, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan semakin menurun sebagaimana disampaikan dalam rapat terbatas bersama menteri dan gubernur yang disiarkan secara live melalui Instagram Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).

Analisis

Dari data-data di atas, mestinya masyarakat alert (waspada) dan sadar bahwa Covid-19 bisa semakin meluas, menggila, karena sekarang naiknya rate positif harian dari 4.000-an ke 8.000. Cepat sekali.

Apabila masyarakat cuek dan tetap kurang memperhatikan disiplin "3M" (Masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan) nampaknya angka harian 10.000 yang terpapar bisa tercapai dalam waktu tidak lama lagi.

Masalah yang perlu kita khawatirkan ini bersama akan juga berpengaruh terhadap RS rujukan/bed occupancy yang akan semakin terbatas.

Dari penjelasan Epidemiolog Dicky Budiman bahwa jumlah yang terpapar diperkirakan beberapa kali, ini harusnya membuat masyarakat semakin alert. Informasi ini yang perlu disikapi pemerintah.

Satu hal yang penting kita perhatikan yaitu makin banyaknya klaster keluarga, di mana anggota keluarga yang keluar rumah (bekerja, belanja, kegiatan lain di luar rumah), ada yang kurang paham ancaman Covid-19, baik droplet ataupun aerosol.

Beberapa kasus yang penulis kenal, teman baik Purn AU, meninggal dunia, sekeluarga terpapar setelah berkumpul saat acara keagamaan di rumahnya.

Ada juga teman istri setelah belanja ke pasar, meriang dan hanya empat hari setelahnya meninggal dunia, ditambah tiga anak dan cucu-cucunya positif.

Ada juga mantan petinggi, mayoritas pembantu, anak, mantu, dan cucunya terkena karena pembantu tertular di pasar. Tetapi karena kemampuan dan pengetahuannya menangani Covid-19, tidak jatuh korban di keluarga dan pekerjanya yang berjumlah belasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun