Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kompor Meleduk Omnibus

9 Oktober 2020   15:13 Diperbarui: 10 Oktober 2020   16:05 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana bentrok antara Pelajar dan Polisi di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Kamis (8/10/2020). (Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Anarko-Sindikalis yang disebut Yusri itu dari data yang ada, memandang serikat buruh berpotensi sebagai kekuatan revolusioner untuk perubahan sosial, mengganti sistem Kapitalisme dan negara dengan sebuah masyarakat baru yang dikelola secara demokratis oleh kaum pekerja.

Sikap Tegas Pemerintah

Pada Kamis malam pemerintah yang diwakili Menkopolhukam Mahfud MD mengeluarkan pernyataan sikap menanggapi aksi-aksi demo anti UU Cipta Kerja. Turut mendampingi Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.

Menko Polhukam, Mahfud Md meminta semua elemen masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Sikap tegas pemerintah terlihat di antara 7 point (nomor 5...demi ketertiban dan keamanan maka pemerintah akan bersikap tegas atas aksi-aksi anarkis yang justru bertujuan untuk menciptakan kondisi rusuh dan ketakutan di dalam masyarakat). 

Pada nomor tujuh ditekankan bahwa "Sekali lagi, pemerintah akan bersikap tegas dan melakukan proses hukum terhadap semua pelaku dan aktor yang menunggangi atas aksi-aksi anarkis yang sudah berbentuk tindakan .

Analisis

Pada saat ini, bangsa Indonesia masih berjuang menghadapi ancaman Covid19 yang belum dapat tertanggulangi. Secara banyaknya jumlah yang terinfeksi, Indonesia berada di peringkat 23 dunia, tetapi Case Fatality Rate Indonesia berada di peringkat enam. Angka-angka tesebut hingga awal Oktober masih terus bertambah.

Banyak negara yang gagal menjalankan langkah- langkah pengendalian. Ini memang bergantung pada sumber daya, kepemimpinan, dan kemauan politik yang membuat hampir semua orang menanggapi ancaman dengan serius. 

Kondisi ini bakal lebih sulit dicapai ketika penyakit dipolitisasi, ketika pejabat pemerintah bereaksi lambat atau tidak konsisten (Presiden Jokowi pernah marah saat sidang kabibet).

Sementara, negara-negara yang sukses mengendalikan pandemi ini tidak hanya menjalankan satu atau dua strategi kunci. "Itu semua adalah satu ekosistem. Semuanya harus berjalan bersama" (Martha Nelson, US National Institutes of Health, New York Times, 28 September 2020).

Kondisi yang berlaku pada saat ini, seperti yang dikatakan Melissa Finucane, ilmuwan perilaku dan sosial senior di lembaga Rand Corpo ration, menjelaskan, manusia ber fokus pada ancaman terhadap dirinya sendiri atau kelompok terkecilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun