Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mencari Motif Teror di London Bridge dan Indonesia

2 Desember 2019   13:11 Diperbarui: 2 Desember 2019   13:14 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tim Densus 88 Antiteror Polri. (Foto: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

AB (44), seorang dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) ditangkap polisi di Tangerang, Jumat (27/9/2019).AB diduga terlibat merencanakan kerusuhan di tengah demonstrasi.

Sebanyak 29 bom ikan berdaya ledak tinggi yang dibuat dan disimpan di rumahnya di Bogor siap diledakan tanggal 28 September 2019. AB adalah penyandang dana dan perekrut.

Satu petinggi BUMN yang berada di Kota Cilegon, diduga termasuk dalam empat orang yang ditangkap Densus 88 Anti Teror terkait jaringan terorisme pada Rabu (13/11/2019).

Pihak kepolisian belum membuka identitas dan perusahaan BUMN yang dimaksud tersebut. Kekinian, empat terduga teroris berhasil ditangkap di Banten berinisial DA (28), QK (54), AP (45) dan MA (45).

Catatan dari Persepsi Intelijen

Dari fakta-fakta tersebut diatas yang menjadi fokus persepsi intelijen, teroris yang beroperasi adalah sel ISIS. Di Indonesia tergabung dalam JAD (Jamaah Ansharut Daulah) binaan Amman Abdurahman yang sudah dijatuhi hukuman mati.

Tertangkapnya dosen dalam aksi teror menunjukkan pengaruh ideologi teror sudah lebih jauh menyentuh lembaga pendidikan.

Sel teroris Inggris memilih area publik terkenal dan target sebagai korban adalah masyarakat umum, serangan di London Bridge adalah contoh jelas. Tidak terjadi penangkapan anggota teroris ISIS secara spesifik.

Sementara di Indonesia target serangan tetap polisi seperti beberapa kasus sebelumnya dan pejabat pemerintah, target publik bukan fokus.

 Terjadinya penangkapan sebelum bom di Medan dan setelahnya, menunjukkan sel-sel ISIS di Indonesia tetap aktif. Ada bukti mereka yang pernah ke Timur Tengah (Suriah) mulai terlibat.

Level serangan bukan tingkat tinggi dengan dana yang besar, kemungkinan besar setelah Bahrum Naim tewas aliran dana terputus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun