Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pilpres 2019, Jokowi, dan Ridha Allah

20 April 2019   14:39 Diperbarui: 20 April 2019   15:45 2738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ka'bah titik kiblat Umat Islam di seluruh dunia, tempat suci (foto : BangkaPos)

Jokowi kita percaya telah mendapat ridha Allah, terbukti bisa masuk dan salat ke dalam Ka'bah, mencium Hajar Aswad, salat di Raudhah dan sebagai presiden pertama dari Indonesia yang dapat berziarah kedekat makam Rasulullah. Ini menunjukkan  kebersihan hatinya, Insha'Allah semakin bersih setelah umrah.

Masalah Pilpres Akan Selesai Dengan Sendirinya, Percaya?

Kini, situasi pilpres dalam negeri,  dari versi quick count enam lembaga survei, Paslon-01 (Jokowi-Ma'ruf) lebih unggul dari Paslon-02 (Prabowo-Sandi), nampaknya pendukung kelompok 02 tidak terima. 

Pendukungnya menyatakan mempunyai data formulir C-1 yang valid, bahkan Prabowo sudah beberapa kali deklarasi memang sebagai presiden. Para timses BPN dan pendukung Islam garis keras menurut penulis yah boleh-boleh saja  melakukan klaim. Terbaca ada yang mencoba melakukan upaya-upaya pengondisian, menuduh curang, merangsang people power yang sebenarnya salah pengertian. Menurut guru penulis disekolah intelijen, ini Teori Psy War, mind game to create public opinion.

tiga-tokoh-ri-5cbacb843ba7f74805286a16.jpg
tiga-tokoh-ri-5cbacb843ba7f74805286a16.jpg

Tiga tokoh inilah yang menjadi ujung tombak negara Indonesia, semoga ketiganya bersama dapat menenteramkan kegelisahan rakyat, dan tetap memegang Pancasila sebagai ideologi negara. Pak Jokowi kini bersama Prabowo masih menunggu keputusan KPU, sementara Pak SBY sedang menghadapi ujian karena Ibu Ani sedang sakit. Damai, damai, mari kita terima keputusan KPU. (Foto : monitor)

Nah, apakah kita menjadi ragu, galau, khawatir  dengan perkembangan situasi dan kondisi saat ini? Ini sebuah dinamika pemilihan langsung dengan dua kandidat. Kita sikapi biasa saja, mari kita menunggu hasil resmi penghitungan suara KPU. 

Menurut penulis, kita bersama perlu sadar, mohon hati-hati dengan pemikiran-pemikiran yang dilandasi keputusan  nekat dari para die hard. Kalau salah langkah, maka pegerahan massa yang terjadi bukanlah people power, tetapi apa yang disebut makar, inskonstitusional.

Penulis hanya mengingatkan,  siapa yang mampu melawan orang yang demikian besar telah mendapat hidayah Allah. Saat dua hari sebelum pilpres, Allah memperlihatkan barokahNya untuk Capres Petahana Jokowi di Masjidil Haram dan di Nabawi, apakah itu tidak cukup? 

Jokowi itu hanya orang biasa, rakyat biasa, tetapi Allah telah menetapkannya, jadi inilah yang tersirat, berat melawan mereka yang telah diberi hidayahNya.  Kapan sih kita bisa masuk Ka'bah, dan bersimpuh di dekat makam junjungan kita Rasulullah? Bisa dalam mimpi mungkin.

Penulis percaya, semuanya ini Insha'Allah akan selesai dan lancar dengan sendirinya...Apakah  yang terjadi pada kisah diatas itu kebetulan? Bukan, bagi umat Islam, di dunia ini tidak ada yang namanya  kebetulan, sebenarnya  itu adalah ridha Allah semata. Semoga bermanfaat, Pray Old Soldier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun