Mohon tunggu...
Pratista Ruscka
Pratista Ruscka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Kita Sulit untuk Mengingat Mimpi?

11 Juni 2021   22:43 Diperbarui: 11 Juni 2021   22:47 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tidur adalah kebutuhan setiap manusia, tak hanya manusia, hewan bahkan tumbuhan pun membutuhkan tidur. Saat tertidur kita juga bisa bermimpi, pernahkah kamu bangun dari tidur dan merasa sedang bermimpi tapi ternyata lupa apa isi dari mimpi itu? Atau mengingat apa isi mimpi, tapi merasa apa yang kita ingat hanyalah sebagian kecil dari mimpi? Tidak hanya kamu,  hampir semua orang kebanyakan pasti mengalaminya. Lantas, pernahkah berpikir mengapa hal itu terjadi?

Bisa dikatakan bahwa mimpi adalah suatu tempat atau ruang yang tidak terikat oleh aturan realitas. Strumpell mengatakan, "Ia yang bermimpi, sedang memalingkan mukanya dari alam kesadaran".

Pada zaman dahulu, mimpi menjadi hal yang sangat misterius dikarenakan tidak diketahui dari mana asal-usulnya tetapi, seiring dengan perkembangan zaman dan banyaknya penelitian yang dilakukan akhirnya manusia bisa mengetahui dari mana asal dan proses mimpi mereka selama ini. Mimpi terjadi ketika manusia sudah melalui lima tahap siklus tidur. Lalu, apa sajakah siklus itu?

  • Siklus tidur ringan, yaitu ketika gerakan mata melambat dan kerja otot berkurang.
  • Siklus kedua, berhentinya gerakan mata dan melambatnya gelombang otak. Selain itu, terjadi beberapa kali semburan gelombang otak yang cepat.
  • Siklus ketiga, gelombang otak semakin melambat dan mulai munculnya gelombang delta.
  • Siklus tidur nyenyak, disebut tidur nyenyak karena di sini adalah kondisi di mana seseorang sudah terlelap dan sudah sangat rileks. Pada saat ini, orang yang sudah tidur akan sangat susah untuk dibangunkan bahkan mereka juga bisa sama sekali tidak merespon gerakan di sekitar mereka.
  • Siklus tidur REM atau mata yang bergerak cepat. Saat di fase ini, detakan jantung dan tekanan darah meningkat.  Tidak hanya itu, mimpi juga terjadi pada siklus ini.

Mimpi terjadi sebagai efek samping ketika kita otak sedang merajut memori. Maksudnya ketika kita tertidur, otak sedang melakukan kegiatan merajut memori atau kejadian-kejadian dalam hidup yang terjadi dalam sehari sebelum kita tertidur dan menjadikan itu sebuah memori baru yang muncul di otak. Bisa dianggap bahwa mimpi adalah sebuah memori yang ketika ia dirajut mengalami kebocoran dan menyusup ke bagian otak yang menyadarinya (otak sadar) dan mengakibatkan mimpi sering kali tidak masuk akal dan terlalu aneh untuk dimengerti.

Terkadang ketika kita terbangun dari tidur, kita tidak bisa mengingat sebagian besar isi dari mimpi kita. Hal ini terjadi karena pada saat tertidur memori kita yang bertugas untuk mengingat dalam jangka panjang (long term memory) terpisah dengan memori jangka pendek (short term memory) yang mana hal itu mengakibatkan mimpi hanya tersimpan di memori jangka pendek, sehingga mudah untuk dilupakan ketika kita terbangun. Selain itu, mimpi juga sulit untuk diingat karena alurnya yang tidak saling berkaitan satu sama lain dalam satu masa tidur, menurut Strumpell (dalam Freud, 2020:40-41).

Walaupun kita bisa mengingat isi mimpi, sering kali kita lupa tentang hal-hal penting yang menjadi fokus utama mimpi kita saat itu, ini terjadi karena ketidakmampuan ingatan untuk menyimpan mimpi dan malah justru merusak ingatan tersebut. Tidak hanya itu, ketika kita mengingat potongan isi mimpi terkadang kita berpikir bahwa apa yang kita ingat hanya sebagian kecil dari mimpi saat itu dan kepingan mimpi ini pun terkadang terlihat samar dan tidak jelas. Hal ini membuktikan jika mimpi yang dibuat oleh ingatan tidak hanya terpecah, tetapi juga kadang dipalsukan dengan berbohong terhadap hal-hal yang sebenarnya dan menyebabkan kita meragukan apakah mimpi itu sebenarnya sesuai dengan apa yang kita ingat atau meragukan apakah mimpi itu sebenarnya memiliki hubungan dengan  seperti yang kita yakini. Dari uraian di atas bisa dikatakan bahwa mustahil untuk bisa menyimpulkan apa isi mimpi sebenarnya.

Pandangan Islam Mengenai Mimpi

Nabi Muhammad membagi mimpi menjadi tiga, didasarkan pada hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, beliau bersabda:

Artinya: "Mimpi itu ada tiga. Mimpi baik yang merupakan kabar gembira dari Allah, mimpi karena bawaan pikiran seseorang (ketika terjaga), dan mimpi menyedihkan yang datang dari setan. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian senangi, maka jangan kalian ceritakan pada siapa pun, berdirilah dan shalatlah!." (HR Muslim).

                                                                                             

Bisa disimpulkan bahwasanya mimpi tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya petunjuk dari Allah SWT, karena bisa saja mimpi yang kita dapatkan datangnya bukan dari Allah SWT melainkan dari setan yang menjadikannya sebagai perantara tipu daya. Dalam islam kita juga dianjurkan untuk membaca do'a sebelum tidur dan hal ini bisa digunakan sebagai salah satu ikhtiyar kita untuk berlindung kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun