Mohon tunggu...
yudhi
yudhi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pendidikan itu mengobarkan api dan bukan mengisi bejana. (Socrates)

Suka tertawa sendiri, tetapi tidak gila. Hu hu hu ha ha ha ....

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hanya Ada Satu Jalan ke Roma

6 November 2018   01:43 Diperbarui: 6 November 2018   09:32 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada pepatah yang mengatakan : "Ada banyak pilihan jalur ke kota Roma".

Memang benar bahwa terdapat banyak pilihan jalur ke kota Roma, akan tetapi dari sekian banyak pilihan jalur ke kota Roma, kita hanya dapat memilih satu jalur saja yang nantinya akan kita lalui secara konsisten agar bisa sampai ke kota Roma. Akan mustahil bagi kita untuk bisa sampai ke kota Roma apabila di dalam perjalanan ke kota Roma nantinya kita selalu berpindah-pindah jalur. Bukannya sampai ke kota Roma, malahan kita akan tersesat di tengah perjalanan ke kota Roma.

Sebagaimana seseorang yang ingin bepergian ke kota Roma dan sebelum itu perlu terlebih dahulu menentukan sebuah jalur yang harus dilaluinya secara konsisten agar dapat sampai ke kota Roma, demikian juga halnya dengan perjalanan Negara Indonesia guna mewujudkan cita-cita kemerdekaannya (masyarakat yang merdeka, berdaulat, adil, dan sejahtera).

Dalam perjalanan negara Indonesia menuju cita-cita kemerdekaan, Negara Indonesia perlu terlebih dahulu menentukan 'sebuah jalur' yang akan dilaluinya secara konsisten sehingga dapat sampai kepada tujuannya (cita-cita kemerdekaan) dengan baik. Kalau melihat kondisi demokrasi yang terjadi sekarang, maka mustahil Negara Indonesia bisa sampai kepada tujuannya (cita-cita kemerdekaan) karena setiap kali berganti pemimpin, maka kebijakan juga akan ikut berganti. Negara Indonesia tidak mungkin bisa menjadi baik apabila setiap kali berganti pemimpin, kebijakan juga ikut berganti.

Negara Indonesia hanya bisa menjadi baik apabila ada konsistensi kebijakan dalam menjalankan pemerintahan. Pergantian pemimpin seharusnya tidak boleh mengubah kebijakan yang sudah berjalan, agar ada kesinambungan proses pembangunan sehingga pada akhirnya kita dapat menuai hasil dari kebijakan yang sudah berjalan sebelumnya.

Untuk itu, negara Indonesia mutlak membutuhkan GBHN yang dapat menjadi pedoman tunggal bagi setiap pemimpin dalam menjalankan pemerintahannya. GBHN inilah yang akan menjadi 'jalur tunggal' yang harus dilalui secara konsisten oleh setiap pemimpin agar dapat membawa negara Indonesia sampai kepada tujuannya (cita-cita kemerdekaan).

Jadi, para pemimpin-pemimpin sudah tidak boleh lagi menjalankan pemerintahan menurut kehendaknya sendiri-sendiri, melainkan harus menjalankan pemerintahan menurut GBHN yang ada agar proses pembangunan bisa berkesinambungan sehingga pada akhirnya dapat membuahkan hasil sesuai dengan yang telah direncanakan dari awal mulanya di dalam penyusunan GBHN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun