Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Design Bundaran Taman - Edisi Sayembara BP Batam

12 Oktober 2020   23:44 Diperbarui: 13 Oktober 2020   07:43 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : instagstudio instagram

Sayembara 

Pertama kali saat mendapatkan pengumuman sayembara ini di bulan Juni 2020, saya terlintas teman saya yang di Singapore. Dia bekerja di salah satu perusahaan konsultan arsitektural yang ternama di negeri Singa. Sebagai Lulusan arsitek dari universitas Kristen Duta wacana Yogyakarta, telah bekerja lebih dari 10 tahun berpengalaman di dunia arsitektural. 

Salah satu ciri khas kota yg maju adalah mengadopsi kekayaan budaya dalam arsitektural urban.

Arsitektur adalah salah satu disiplin ilmu teknik (Exact science ) namun lebih berkaitan dengan seni (abstract science). Saya sebagai lulusan teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta berkolaborasi dengan teman saya yang arsitek untuk mengikuti sayembara tersebut.

History Bundaran BP Batam

sumber : instagstudio instagram
sumber : instagstudio instagram
Berdasarkan data dari panitia sayembara, Bundaran BP Batam dengan luas +1 Ha merupakan landmark kota Batam yang di harapkan dapat menarik peminat wisatawan di karenakan lokasi bundaran yang berdekatan dengan pusat kota diantara nya terdapat pelabuhan Batam center, Mall, Hotel, Masjid Raya dan Alun-alun kota batam.

Terdapat 3 pohon beringin yang di tanam oleh 3 Kepala Negara yaitu Presiden Republik Indonesia ke 2 Soeharto, Perdana Menteri Kerajaan Malaysia Dato' Seri Dr. Mahatir, dan Perdana Menteri Republik Singapura Lee Kuan Yew.

Ide Kontemporer dan klasikal
               

            Setelah berdiskusi cukup lama dengan teman saya, (saya memanggilnya Usman), kami memutuskan untuk mengusung konsep kontemporer yaitu  sesuai dengan kondisi terkini dan konsep klasikal yaitu mengusung unsur-unsur budaya dalam ornamen pelengkap. Menarik nya, di karenakan pandemi Covid 19, kami berdiskusi tanpa melalui tatap muka dan berhasil mengikut sayembara tersebut dengan design seperti di bawah ini :

sumber : instagstudio instagram
sumber : instagstudio instagram
Berikut narasi yang kami deskripsikan dalam design tersebut : 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun