Jangan kaget dengan judul diatas. Mengutip kata sambutan Presiden RI Ir. Joko Widodo dalam pembukaan CAFEO 37, Â yang menganjurkan bahwa untuk mencapai kesuksesan sebagai seorang Engineer (Insinyur) harus menjadi seorang hybrid Engineer. Hybrid, dalam pemikiran kita adalah campuran alias gado gado. Â secara harfiah Hybrid berasal dari bahasa English yang berarti peranakan, cangkokan atau bastar. Â
Dikutip dari brainly hybrid adalah  suatu hal, benda, atau teknologi yang menggabungkan dua buah hal, benda, atau teknologi yang berbeda, namun dengan tetap mempertahankan baik sifat, maupun karakteristik dari kedua unsur tersebut
Pada umum nya hybrid di gunakan kepada sifat kepada benda atau biologi (tanaman). Perkawinan silang dari 2 spesies tanaman akan menghasilkan jenis tanaman baru atau yang di kenal hibrida proses. Bahkan sekarang lagi tren hybrid car, yaitu mobil yang mempunyai 2 sistem bahan bakar, satu nya menggunakan bahan bakar fosil (bensin atau diesel) dan satunya menggunakan baterai.
Bagaimana mengartikan hybrid yang peruntukan pada seorang insinyur (engineer) ? Perilaku seperti apa yang harus di miliki seorang insinyur ? dan keterampilan seperti apa yang membentuk hybrid engineer?Â
Pengertian InsinyurÂ
Berdasarkan Undang-undang keinsinyuran pasal 1, Insinyur adalah seseorang yang mempunyai gelar di bidang keinsinyuran. Â Keinsinyuran berarti kegiatan teknik dengan menggunakan kepakaran dan keahlian berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, kemaslahatan, serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.Â
Secara singkat, dapat di artikan seorang insinyur mempunyai keahlian dan kepakaran berdasarkan pada keilmuan teknik yang dimiliki. Keilmuan teknik yang di dapat dalam bangku perkuliahan menempah seorang insinyur memiliki pondasi keteknikan. Namun dalam dunia industri yang berkembang begitu pesat atau kita kenal istilah VUCA (Vulnerable, Uncertainty, Complexity and Ambiguity) berkorelasi terhadap kebutuhan skill dan keahlian yang harus di miliki oleh seorang insinyur .
Seorang insinyur di tuntut untuk mempunyai keahlian lain yang merupakan kebutuhan dari Industri, dan mengembangkan nya kedalam aplikasi engineering.
Di sini, starting point untuk mulai meng-hybrid kan keilmuan dari seorang insinyur, sehingga pondasi keilmuan dan keteknikan menjadi lebih luas dan dalam. Menyebrang dari ranting keilmuan teknik, harus di jalani dan menjadi konsekuensi dari seorang hybrid engineer agar  bisa beradaptasi terhadap efek VUCA di dunia Industri.Â
CAFEO 37