[caption id="attachment_273209" align="alignleft" width="300" caption="Sumber: jakartaanimalaid.com"][/caption] JAKARTA - Indonesia kerap menjadi sorotan dunia internasional terkait eksploitasi terhadap binatang mamalia seperti monyet. Yang dimaksud adalah pergelaran topeng monyet yang memang lazim di berbagai daerah. Tak jarang monyet-monyet itu mendapat siksaan untuk memenuhi perintah sang pawang.
Karena itulah, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi berencana melarang beroperasinya topeng monyet di ibu kota. Pihaknya telah meminta dinas terkait untuk mendata seluruh topeng monyet yang ada di Jakarta.
Saat dikonfirmasi, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak menampik kabar tersebut. Wagub yang akrab disapa Ahok itu menegaskan, Pemda DKI akan membeli semua kera yang dimanfaatkan dalam aksi topeng monyet. Selanjutnya, kata dia, hewan-hewan primata tersebut akan dipindahkan ke Kebun Binatang Ragunan.
Langkah ini menuai reaksi beragam dari warga ibu kota. Sebagian mendukung upaya itu demi menyelamatkan binatang mamalia tersebut. Namun, pendapat berbeda diungkapkan M. Ihsan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Menurut dia, rencana larangan itu tidak terlalu urgen. Dia justru meminta Pemda DKI untuk lebih memperhatikan nasib para pengamen dan gelandangan yang jumlahnya dari tahun ke tahun meningkat. Dia mengatakan, Pemda DKI seharusnya juga memberikan lapangan pekerjaan yang layak bagi mereka untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan di ibu kota. (eko)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI