Mohon tunggu...
Pratitis PU
Pratitis PU Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jagung Sebagai Alternatif Pangan Fungsional

12 November 2018   07:22 Diperbarui: 12 November 2018   07:43 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: encrypted-tbn2.gstatic.com

Pola makan orang Indonesia, khususnya kaum urban dan suburban, cenderung berlebihan lemak, garam, dan karbohidrat, tetapi rendah serat, vitamin dan mineral, seperti pada makanan cepat saji. Makanan tersebut mengandung kolesterol, asam lemak jenuh, garam, bahan tambahan makanan dan kandungan serat rendah yang dipastikan menjadi salah satu kelemahan dari menu makanan cepat saji. 

Sebagian masyarakat masih rela sistem pencernaannya diisi oleh berbagai jenis makanan yang tak sehat. Sementara itu, makanan tradisional Indonesia justru sering kurang diminati dengan anggapan mkanan tersebut tidak enak dan terkesan kuno. Salah satu tanaman pangan yang memiliki nilai gizi tinggi adalah jagung. Jagung mengandung serat pangan yang dibutuhkan tubuh (dietary fiber) dengan indeks glikemik (IG) relatif rendah dibanding beras dari padi sehingga beras jagung menjadi bahan anjuran bagi penderita diabetes. 

Kisaran IG beras adalah 50-120 dan beras jagung 50-90. Bagi penderita penyakit gula (diabetes mellitus atau DM) dan kelainan jantung, pasien diet dianjurkan secara medis untuk mengonsumsi beras jagung sebagai pangan pokok, atau makanan ringan berbasis jagung. 

Namun pada kenyataanya jagung  hanya digunakan sebagai makanan pengganti nasi atau sebagai bahan dasar pembuatan camilan. DiIndonesia bagian timur pemanfaatan jagung sebagai bahan makan cenderung lebih besar dibandingkan daerah lain.

Sumber: encrypted-tbn2.gstatic.com
Sumber: encrypted-tbn2.gstatic.com
Pangan fungsional adalah bahan pangan yang berpengaruh positif terhadap kesehatan seseorang, penampilan jasmani dan rohani, selain kandungan gizi dan cita-rasa yang dimilikinya. Fungsi bahan pangan tidak lagi dua tetapi menjadi tiga, yaitu nutrisi, citarasa, dan kemampuan fisiologis aktifnya. 

Pangan fungsional saat ini mulai berkembang, seiring dengan semakin tingginya permintaan akan pangan fungsional dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, meningkatnya penderita penyakit degeneratif. Jagung sebagai bahan pangan akan semakin diminati konsumen, terutama bagi yang mementingkan pangan sehat, dengan harga terjangkau bagi semua kalangan.

Tanggapan masyarakat sudah mulai berubah terhadap jagung yang tidak lagi dianggap kurang bergengsi, karena ternyata memiliki gizi yang beragam dan tinggi. Oleh karena itu, mulailah kenali makanan yang kita makan apakah makanan tersebut memberikan nilai positif bagi tubuh kita atau justru memberi dampak negatif. 

Belum tentu makanan yang berbahan dasar dari jagung dengan nilai ekonomi rendah  akan membuat kita kekurangan gizi. Justru sebaliknya jagung sangat bermanfaat bagi kesehatan. nah tugas kita sebagai generasi muda adalah menggembangkan olahan tersebut sehingga citra jagung sebagai pangan fungsional dapat dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia.Daftar pustakaSuarni. Muhammad, Yasin. 2011. Pemanfaatan Jagung Sebagai Salah Satu Sumber Pangan Fungsional. Jurnal Tanaman Pangan. Vol. 6 1-200.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun