Mohon tunggu...
Prameysti Senja Iswandary
Prameysti Senja Iswandary Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Disini hobiaku ada beberapa hal, yang pertama aku suka baca buku terlebih novel, yang kedua aku suka nonton anime, aku juga suka nulis walaupun tulisan dan kata-kataku nggak bagus-bagus banget, terakhir aku suka ikut kegiatan disekolah maupun diluar sekolah yang pastinya kegiatan positif.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pergaulan

7 Oktober 2023   19:44 Diperbarui: 7 Oktober 2023   19:46 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pergaulan dapat diartikan sebagai pertemanan yang ada disekitar kita. Pergaulan tidak hanya memberikan dampak positif tetapi terkadang juga menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu maka, kita harus pintar dalam memilah dan memilih teman. Bukan berarti kita tidak boleh berteman dengan siapa saja namun, kita harus dapat memfilter mana hal baik yang dapat diambil dan mana hal buruk yang tidak patut dicontoh.

Salah satu dampak negatif dari pergaulan yang terjadi dilingkungan sekolah adalah bullying. Bullying dapat berupa kekerasan fisik dan non fisik. Contoh perilaku kekerasan fisik adalah mendorong, menendang, menjambak, memukul, dan bahkan hingga sengaja merusak barang milik orang lain. Sedangkan perilaku non fisik dapat berupa suatu kata yang keluar dari lisan contohnya, mempermalukan, memaki, mengintimidasi, dan menyebarkan gosip buruk.

Lalu bagaimana cara mengatasi bullying di lingkungan sekolah??? Berikut caranya:

1. Sanksi

Pihak sekolah perlu memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan bullying agar pelaku merasa jera dan tidak akan mengulangi lagi tindakan bullying. 

Contoh sanksi yg perlu diberikan kepada pelaku bullying adalah skorsing. Skorsing bertujuan agar siswa yg bertindak merugikan, dapat merasakan efek jera, sehingga perlaku buruknya dapat diatasi.

2. Guru dan orang tua

Guru dan orang tua perlu mengajarkan siswa/i anak-anaknya untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah dan tidak main hakim sendiri.

3. Melakukan pendekatan

Guru perlu melakukan konseling kepada siswa/i korban bullying sehingga mereka tidak mengalami trauma yang panjang hingga takut untuk bersosialisasi lagi dengan orang lain.

4. Nilai agama dan moral

Guru perlu mengajarkan nilai-nilai agama dan moral yang baik agar siswa/i dapat saling menghormati dan menghargai.

5. Kerja sama Guru dan Orang tua

Guru dan orang tua perlu bekerjasam untuk menangani masalah bullying dengan musyawarah agar mendapatkan solusi yang baik.

Perilaku bullying dapat membuat siswa/i menjadi mogok sekolah bahkan menelan korban dari para siswa/i.

Maka dari itu, pergaulan yang baik sangat diperlukan agar kita saling mengajarkan dan mengingatkan kepada hal yang positif sehingga kita tetap berada di jalan Allah yang lurus. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun