Pemerintah rasa-rasanya semakin menunjukkan rasa kasih sayang dan perhatian kepada masyarakatnya, bagaimana tidak baru-baru ini diluncurkan sebuah program dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang cukup menjadi perhatian, yakni cek kesehatan gratis di seluruh puskesmas di Indonesia.Â
Semua lapisan usia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan ini. Pemerintah benar-benar serius dalam upaya preventif dan juga upaya meningkatkan pola hidup sehat masyarakat.Â
Program ini baru saja dimulai pada tanggal 10 Februari 2025 lalu. Cukup dengan mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan cek kesehatan.
Keengganan Melakukan Cek Kesehatan
Meskipun program yang bertujuan baik ini diluncurkan, selalu saja memunculkan sebuah tantangan dalam implementasinya di lapangan. Sebagai contoh saja dalam beberapa kesempatan saya berjumpa dengan orang-orang yang antipati dalam melakukan cek kesehatan.Â
Kalimat-kalimat sederhana penuh dengan makna sehingga saya pun kadang terjebak dengan ikut mengangguk-angguk menjadi argumentasi yang dipegang teguh untuk tidak melakukan cek kesehatan secara berkala.Â
"Ngapain mas cek kesehatan, hasilnya saja kadang beda jauh antara cek di tempat A dengan di tempat B."Â
"Saya suka khawatir mas, berangkat cek kesehatan saya sehat, eh setelah tahu tensi saya tinggi dan kolesterol saya tinggi, saya malah jadi stres mas."
Lalu ada juga kalimat seperti ini," Kalau saya cek kolesterol dan hasilnya mengecewakan saya jadi nggak bisa makan enak lagi mas!"
Fenomena itu nyata terjadi di masyarakat, artinya ada sebuah keraguan yang perlu dijawab dengan pelayanan yang prima dan bukan hanya sekedar program belaka tanpa ada upaya menjaga kualitas pelayanan.Â