Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memperlambat Waktu, Memaknai Hidup

6 Februari 2025   09:34 Diperbarui: 6 Februari 2025   09:34 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Memperlambat Waktu dan Memaknai Hidup dengan Membaca Buku - Sumber : kompas.com

"Waktu berlalu terasa begitu cepat, perkembangan teknologi jelas mempengaruhi pola waktu dan gaya hidup, apakah kamu merasakan hal yang sama?"

Kadangkala tanpa sadar kita menghabiskan waktu berjam-jam hanya dengan scrolling media sosial, entah itu tiktok, facebook, twitter, instagram, atau mungkin juga platform toko online. Hanya sekedar melihat-lihat mulanya, lalu kemudian terjebak dalam sebuah keadaan yang membuat kita kesulitan dalam mengontrol waktu. Selanjutnya, terkejut melihat jarum jam, seketika menyadari telah menghabiskan waktu hanya di depan layar gadget. Muncul rasa merugi karena telah membuang waktu dengan percuma dan mengonsumsi informasi yang belum tentu terjamin sumber serta manfaat baiknya. Berlama-lama terjebak dalam kebiasaan ini memunculkan rasa bosan, lelah, dan ingin keluar dari jeratan, ingin rasanya kembali ke masa-masa sebelumnya dimana bisa berinteraksi dengan banyak orang, melakukan aktivitas keseharian, dan bekerja tanpa menggunakan gadget. Pikiran segar hati jadi pun jadi riang, itu yang diharapkan.

Memperlambat Waktu Memaknai Setiap Aktivitas yang Dilakukan

Kemajuan teknologi sudah merubah segalanya. Mulai dari belanja kebutuhan, pesan makanan dan minuman, belajar, dan bekerja semuanya bergantung pada piranti digital masa kini. Semuanya dapat dilakukan dengan serba cepat, mudah, tanpa membutuhkan effort yang lebih. Menilik kembali masa lalu ketika ingin membeli makanan atau kebutuhan harus pergi ke pasar, bertemu dengan banyak orang mulai dari penjual sayur, penjual daging, kusir delman, hingga supir angkot rasanya begitu menyenangkan. Ada semacam kebahagian yang muncul dari dalam diri dari perjumpaan dan interaksi yang tercipta kala itu. Sepertinya inilah jawaban untuk lepas dari jerat pola waktu yang berjalan begitu cepat. Meletakkan gadget, bangun, lalu keluar berinteraksi dengan banyak orang dan terus belajar. Rasanya dengan kembali menjalani hidup seperti itu akan lebih bermakna. Tatap mata, ucap, senyum, salam, dan sapa dalam setiap pertemuan menjadikan hidup lebih bermakna.

Srawung, Membaca Buku, Berolahraga, dan Meditasi

Meminjam istilah Jawa yakni srawung yang memiliki arti bertemu atau bergaul, rasanya menjadi pilihan yang tepat untuk memperlambat waktu dan memaknai hidup. Kedai kopi, angkringan, atau mungkin pos ronda bisa menjadi tempat yang tepat untuk saling berbincang dan berbagi rasa. Meletakkan gadget sejenak, ngbrol ngalor ngidul, ketawa-ketiwi, sembari ngopi dan makan gorengan, asyik juga untuk dilakukan. Sementara di waktu yang lain diisi dengan membaca buku, memaknai setiap kalimat, dan membawa diri masuk ke dalam alur cerita juga sepertinya mampu membuat waktu lebih terasa bermanfaat. Pilihan lain yang bisa dilakukan mungkin dengan berolahraga bersama-sama. Menyadari denyut nadi yang meningkat saat bergerak, meresapi suara hembusan nafas, dan ditutup dengan meditasi dengan penuh kesadaran menikmati keluar masuknya udara ke dalam tubuh, menenangkan.

Ketika tidak mampu memanfaatkan dan memaknai waktu yang dilalui, rasanya kerugian itu begitu nyata menimpa diri. Bukankah manusia merugi ketika tidak mampu menggunakan waktu dengan bijak untuk kebermanfaatn? Sebab itu, rehat sejenak dari rutinitas yang melibatkan teknologi secara berlebihan dirasa perlu. Memperbaiki diri dengan berinteraksi dengan lingkungan, melakukan pengembangan diri dengan terus belajar, dan menysukuri nikmat sehat dengan berolahraga dan meditasi menjadi pilihan yang tepat untuk memperlambat waktu dan memaknai hidup. (prp)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun