Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tiga Model Pembelajaran PJOK Ini Bikin Murid Makin Hepi

6 Desember 2023   15:15 Diperbarui: 7 Desember 2023   13:20 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sport Education Model Mengoptimalkan Ragam Potensi yang Dimiliki Murid - Sumber : kompas.com

"Mendapati murid yang tidak bersemangat dalam pembelajaran PJOK, menjadi bahan perenungan bagi guru untuk memberikan sentuhan pada pembelajaran agar semua murid dapat kembali bergembira dalam belajar."

Sudah menjadi sebuah keniscayaan bahwasannya tiap murid terlahir dengan kekhasannya masing-masing. Tiap-tiap mereka memiliki minat bakatnya sendiri-sendiri. Ada murid yang memiliki kelebihan pada psikomotornya, ada pula yang memiliki kelebihan pada segi kognisinya, atau bahkan keduanya. 

Lalu dalam Mata Pelajaran (Mapel) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) bagaimana memfasilitasi keberagaman murid tersebut? 

Memang seringkali ditemukan bahwasannya murid sangat antusias ketika menyambut jam PJOK, namun sesekali ditemukan pula satu atau dua orang murid yang enggan bergerak mengikuti pembelajaran PJOK, hanya duduk di pinggir lapangan. Hal ini tentunya menyisakan sebuah pertanyaan bagi seorang guru PJOK tentang apa yang terjadi pada murid tersebut. 

Fenomena seperti ini perlu menjadi perenungan bagi seorang guru PJOK untuk memberikan sentuhan dalam pembelajaran agar semua murid dapat lebih antusias dan bersemangat untuk belajar bersama. 

PJOK berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan gerak murid dan mengedukasi terkait gaya hidup aktif dan sehat. 

Berikut model pembelajaran PJOK yang dapat menjadi alternatif pilihan untuk diterapkan.

Model Pendidikan Gerak

Dalam pembelajaran gerak, perlu menyadari fungsi dan peran gerak itu sendiri. Ketika seseorang memiliki ketrampilan gerak yang baik tentunya akan sangat bermanfaat dalam kegiatan kesehariannya sehingga dapat lebih produktif. 

Pembelajaran gerak harus melalui fase-fase tertentu mulai dari fase membangun pondasi (TK - kelas 5), mengeksplorasi kemungkinan (kelas 6 - 8), dan mengembangkan keahlian (kelas 9 - 12). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun