Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran PJOK yang Inklusif dan Tidak Diskriminatif

4 Desember 2023   15:27 Diperbarui: 4 Desember 2023   15:31 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PJOK yang Inklusif dan Tidak Diskriminatif semkain membuat pembelajaran menjadi asyik - Sumber : kompas.id

"Mata pelajaran (mapel) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) salah satunya berfokus dalam upaya pemenuhan kebutuhan gerak murid, sebab itulah pada pelaksanaannya harus mampu mengakomodir dengan berkeadilan dan juga proporsional terkait keragaman murid yang ada."

Ketika bel jam pelajaran berganti, murid-murid segera bergegas berganti seragam olahraga dan berlari menuju lapangan olahraga. Suara peluit  dari Guru PJOK begitu khas terdengar di telinga. Energi positif murid-murid begitu terasa. Mereka berlari, tersenyum, dan tertawa menyambut jam pelajaran PJOK, antusiasme mengikuti jam PJOK begitu terasa. Sinyal positif yang perlu ditangkap dengan tepat oleh guru PJOK dalam menyajikan sebuah pembelajaran yang dikemas dengan baik sehingga pembelajaran menjadi asyik. Namun faktanya di lapangan menunjukkan bahwa tidak mudah dalam menciptakan pembelajaran yang inklusif, ada beberapa isu-isu sosial yang menjadi tantangan dalam pembelajaran PJOK. Tantangan itu berpotensi memunculkan diskriminasi. Sebenarnya isu-isu sosial apa saja yang perlu disikapi dengan tepat terlebih dalam upaya menciptakan pembelajaran PJOK yang inklusif? Berikut ulasannya!

Kesetaraan Gender

"Baik laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama dalam pemenuhan kebutuhan gerak melalui PJOK."

Ketika pelaksanaan pembelajaran PJOK, seringkali ditemukan bahwa murid laki-laki lebih dominan dan lebih sering mendapatkan kesempatan bergerak ketimbang murid perempuan. Hal ini menjadi isu sosial yang sangat sensitif terkait kesetaraan gender. Bukankah semua memiliki hak yang sama dalam pemenuhan kebutuhan gerak dalam PJOK? Pertanyaan ini perlu dijawab dengan sebuah model pembelajaran yang inklusif dan tidak diskriminatif. Sebuah keadaan setara antara pemenuhan hak dan kewajiban antara murid laki-laki dan murid perempuan harus menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK. Semua murid harus terlibat dan berperan aktif dalam pelaksanaan pembelajaran, tidak boleh membeda-bedakan. Mengemas pembelajaran dengan strategi yang tepat menjadi salah satu solusi agar murid laki-laki dan murid perempuan mendapatkan hak pemenuhan gerak yang sama dalam pembelajaran PJOK. 

Kesenjangan yang Terjadi di Kelas Inklusi

"Perlu pendekatan khusus ketika mengajar di kelas inklusi. Terus berupaya meminimalisasi potensi kesenjangan yang mungkin terjadi pada murid berkebutuhan khusus."

Ketika mengajar kelas inklusi yang mana di dalamnya terdapat murid berkebutuhan khusus bukan perkara mudah bagi seorang guru untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. Potensi kesenjangan yang terjadi begitu besar. Sebab itulah perlu pendekatan khusus bagi guru itu sendiri dan tentunya lingkungan dalam menyikapi hal ini. Guru tidak hanya memfasilitasi pembelajaran bagi murid berkebutuhan khusus secara optimal, namun di samping itu guru pun perlu memberikan edukasi bagi murid-murid lainnya terkait bagaimana bersikap dan berempati. 

Potensi Perundungan

Di dalam mapel PJOK terdapat beberapa materi yang berpotensi memunculkan perundungan dalam bentuk body shaming. Bagaimana tidak, ketika bicara kebugaran jasmani dan terkait dengan komposisi tubuh, hal ini sangat berpotensi memicu perundungan sebab itulah dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK terkait materi kebugaran jasmani mengenai komposisi tubuh perlu edukasi untuk dapat saling menghormati satu sama lain. Hal-hal yang berkaitan dengan privasi seorang murid harus benar-benar dijaga sedemikian rupa agar semua pihak menjadi nyaman dan tujuan dari pembelajaran PJOK dapat tercapai, yakni mewujudkan murid yang mampu menerapkan gaya hidup sehat dan aktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun