Godaan berlama-lama bermain gadget begitu besar, ancaman kesehatan akibat kurang gerak pun juga demikian. Pembelajaran PJOK yang hanya seminggu sekali dirasa sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan gerak peserta didik.Â
Perlu stimulus khusus agar peserta didik dapat lebih banyak bergerak. Tujuan utamanya jelas yakni meningkatkan kebugaran jasmani sebagai wujud preventif agar terhindar dari berbagai macam penyakit yang membahayakan tubuh akibat kurang gerak.Â
Membudayakan Kembali Jalan Kaki ke Sekolah
"Mengkampanyekan kembali budaya jalan kaki dirasa perlu, mengingat jarak antara rumah peserta didik dengan sekolah dirasa tak terlalu jauh dengan penerapan sistem zonasi dalam PPDB ini. Budaya jalan kaki rasanya menjadi solusi untuk meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik."
Ketika peserta didik memiliki kebugaran jasmani yang baik, tentunya akan berdampak positif bagi kesehatan tubuhnya.Â
Peserta didik dengan derajat kebugaran jasmani yang baik tidak akan mudah lelah, lebih produktif, dan memiliki konsentrasi yang baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.Â
Berlama-lama di depan layar handphone atau komputer jinjing rasanya menjadi ancaman serius bagi kesehetan peserta didik.Â
Kurang gerak berpotensi menyebabkan penurunan derajat kebugaran jasmani, obesitas, dan ancaman kesehatan lainnya. Jika kebiasaan ini dibiarkan saja, muncul pertanyaan bagaimana kondisi kesehatan generasi muda di masa yang akan datang?Â
Oleh sebab itu membudayakan kembali jalan kaki ke sekolah menjadi salah satu solusi dalam menyikapi fenomena yang terjadi saat ini.Â
Anggap saja lokasi sekolah dengan pemukiman padat penduduk di sekitarnya, tentunya banyak peserta didik yang terserap diterima di sekolah tersebut, dan jarak dari rumah ke sekolag pun relatif dekat.Â
Hal ini menjadi semangat tersendiri untuk membiasakan dan membudayakan kembali berjalan kaki ke sekolah.Â