Mohon tunggu...
Dimas Pramadytha Fonda Endy
Dimas Pramadytha Fonda Endy Mohon Tunggu... -

Programmer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Meng-Agamakan Saya

7 Juli 2014   17:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:09 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

http://www.allannairn.org/ << Baca kalo lo orang yang pinter.

2.Dubes AS << Apaan sih.. gak penting banget, emang lo siapa? Ganteng lo? http://indo.wsj.com/posts/2014/06/23/dubes-as-pertanyakan-rekam-jejak-prabowo/

A.6. Campaign

Beda orasi politik atau cara kampanye Prabowo Subianto dgn Jokowi. Gw sering banget ngeliat dua-duanya berorasi politik, ya udah kalo gak mau dibilang orasi gw sebut janji politik curhatan politik untuk menghormati relawan. Peace Boss.. J

Bedanya nih Prabowo kalau berkampanye, selalu mengingatkan tentang permasalahan Indonesia, tentang kebangsaan Indonesia yg mencakup keanekaragaman suku, ras, etnis, agama, adat-istiadat yang melahirkan Bhinneka Tunggal Ika dari Buku Sutasoma karangan Mpu Tantular hahaha inget banget gw sama si Mpu ini, isinya kecintaan terhadap tanah air menjaga keutuhan & kedaulatan bangsa berdasarkan Pancasila & UUD 1945. Itu yang ditanamkan ke kita, eh kok kita sorry sorry salah.. ~_~! Kita kan sebelah, presidennya Prabowo. Hehehe.. Jadi gimana dong penilaian gw salah? Atau gw tertipu? Ketika di dogma seperti itu apa gw akan anarkis? Apa gw akan menghujat fans No.2? Perkataan papah itu yang buat gw tetap berkepala dingin (Kepala atas, yg bawah harus tetap hangat.. heheheh :P)


Beda dengan kampanye papah kita Jokowi, yang sebagian besar hampir 90% isinya curahan hati akibat difitnah, dicela, di-kampanye hitam-kan atau di-kampanye negative (Katanya mau mendengar Rakyat, lah situ yang curhat rakyat kapan curhatnya?). Keturunan chinese (lagian kalo lo Tiongkok emang napa ya?), bapaknya org singapur lah, dia yg dibilang ga bisa sholat lah, dr A sampe Z dikeluarin smua unek2nya (Kalah dah SBY, SBY cuma curhat dikit aja udah ngeganggu). Lalu 10% isinya mengajak orang-orang pasar utk memilih JKW-JEKAH ditutup dengan salam dua jari, tanpa tau permasalahan kebangsaan. Ya ilah Pak Pak, namanya juga politik Pak kenapa secengeng itu sih? Ya gw ngerti sih yang team No.2 takutin, kenapa takut? Karena saya tau pemilih anda menengah kebawah, udah sih akuin aja. Jadi yang namanya tradisional gampang banget terprovokasi sama hal-hal palsu begitu. Gak ada filter mirip knalpot 2 tak. LOL.. =))

Yang gw sayangin kenapa janji atau curhatan politiknya yang menyerang psikologis negative ya? Jadinya kan relawan-relawan bapak jadi agak gimana gitu. ~_~! Brain wash bapak itu kurang mendidik menurut saya. Doktrinnya kena banget sampe melakukan hal-hal yang anarkis.

http://www.youtube.com/watch?v=RjVnbemx1gw

http://www.harianjogja.com/baca/2009/04/01/kampanye-ricuh-satgas-pdip-tak-simpatik-130987

http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2032940/aksi-kampanye-terakhir-di-yogya-ricuh-simpatisan-2-partai-ribut << Jadi kalo ribut gini yang salah siapa? Relawan Jokowi apa kacung Prabowo?


http://www.spektanews.com/2014/07/astaghfirullah-relawan-jokowi-kalla.html

Terus comment Bapak sangat mengecewakan sekali. Keciwi akooh Pak, dulu cinta bapak kita Pak Jokoku untuk berkuasa di DKI Jekarteh ku tercinte. UUUaaaaaaaa!!!! ~_~!

“Tapi kan medianya ikut bantu manas-manasin. Salah sendiri manas-manasin. Makanya jangan ikut manas-manasin. Jangan sekali-kali salahkan relawan," kata Jokowi saat konferensi pers di Bandung << Pernyataan macam apa ini? Pemimpin gak gitu Pak, parahnya yang mengerahkan massa adalah orang kepercayaan Ibu Meyga. Ya saya tau itu karakter ibu (dendam, sakit hatian, gak bisa memaafkan dan suka mengerahkan masa), 98 juga ada pengerahan massa dari beliau (si Ibu) karena ada foto spanduk yang menyatakan itu, data saya dari Kivlan baca di media massa.

Ini lagi Cahyo Kumolo, Cahyo cahyo lo gak malu? Balik ke Jaman Purba? Bangga gitu, dengan lantang kepung kepung. ~_~! Dulu lo sering main PS dirumah emak gw, sampe botak pake wig.. Amit-amit.. Pendidikannya apa ya? Jadi KEPO gw.. :P


http://www.republika.co.id/berita/pemilu/hot-politic/14/07/03/n84diw-jokowi-jangan-salahkan-simpatisan-kepung-kantor-tv-one << Inikah yang bapak bilang ketegasan di debat ketiga? Bahwa,”Jangan dikira saya tidak bisa tegas?”. Ini hanya lisan loh katanya Bapak mau buat “RAME”, ini kah buat rame itu? Gak usahlah bapak bilang diri sendiri gitu, semua orang bisa menilai kok. Ahok & Prabowo lebih tegas walaupun yang namanya politik ya mencla-mencle, sama kan? Politik ya mencla-mencle ya gw wajar. ^_* Peace Om, cuma opini. Mungkin saya salah, Indoesia HEBAT!

Gw gak cerdas kah? Hiks.. T_T


A.7. Media

Media, aduh kalo objektif komentar gw dua-duanya sama aja busuknya. Ya namanya juga kepentingan, Politik gitu. Ya lagi-lagi gw berbicara berdasarkan data surveynya POLCOM << katanya sih survey anteknya Prabowo. Tapi yang penting ada data lah yah.. :P Jadi gak kampung gitu argumennya. Mau gw sebutin lagi hasilnya? Antara rasional tingkat pendidikan menengah keatas vs emosional & tradisional.

Karena yang rasional bisa menyaring dan tingkat pendidikannya bisa membuat filter sendiri, jadi apa yang di tonton di Metro TV yah kami biasa aja. Tapi yang tradisional ini, ya gw gak tau yah. Disuruh ngepung, disuruh demo, disuruh anarkis? Atau relawan aja? Cahyo Cahyo, gw umpetin nih wignya. Tapi gw ngeri kubu P**P, orang-orang pendendam isinya. L Udah ah gak usah bahas partai itu, ngeri gw jadinya. Dulu idola, tapi sekarang setelah gw mendadak politik jadinya nalar kesimpulan sendiri.

Jadi, intinya dua-duanya sama aja tuh TV One dan Metro TV. Content keduanya sama, sama-sama gak ngasih narasumber dari lawan yang kontra. Kadarnya parahan Metro, apa-apa Jokowi. Breaking News Joko, Joko Siang, Joko Sore, Joko Malam, Joko ini, Joko itu, ni Joko yang mana nih? Joko Tingkir? wakkawkawkwak. Gw ngomong gitu, karena TV One dibantu FIFA World Cup 2014, Hayo gak boleh nonton TV Aburizal group yah.. ^_* Konsisten dong. :P Tapi gw sih menjunjung tinggi demokrasi, jadi sah-sah aja lo pada nonton yah (fans fanatic Jokowi). J Love you guys, #salam2Jari


Intinya TV One dan Metro sama-sama nyerang, tapi Metro lebih pintar untuk memukul psikologis pendukung Pak Jokowi sehingga menjadi liar dan fanatik. Kenapa gw bilang gitu? Karena yang di tayangkan Metro 80% hanya bagaimana Pak Jokowi di fitnah, dihina, dinistai. Jadi orang yang psikologinya sudah kena akan rela bertindak anarkis bahkan merelakan nyawa untuk mendukung orang yang dinistai tersebut. Briliant Metro! Bodoh yang kena brainwash Metro (lagi-lagi surver pemilih POLCOM wkakawkawkwak). Karena gw pendukung Prabowo gak kena juga brainwash TV One tuh. J

A.8. Kesimpulan Saya

Dalam hal kebangsaan Prabowo lebih luwes dari Pak Jokowi, Ibarat Leader dan Engineer dimana Leader selalu lebih hebat menularkan cara bekerja, walaupun kerjanya agak kurang. Sedangkan engineer yang jago bekerja tapi menularkannya agak kurang. Jadi, lebih pantas Prabowo adalah Presiden dan Pak Jokowi adalah pekerja, akan amat sayang sekali seorang pekerja jenius, teknis, dan spesifik ditempatkan posisi tertinggi. Jokowi lebih pantas jabatan paling tinggi adalah Mendagri meneruskan program E KTP yang amburadul. Prabowo tetap leader karena sudah terbentuk jiwanya. Terbukti dari ketua dimana-mana dan Jokowi di Partai tidak memimpin.

Masalah HAM sudah basi, masalah tidak menepati Jokowi sudah usang. Memang yang dinamakan Politik itu seperti Pak Jokowi ujungnya adalah kepentingan dan kekuasaan dan menurut gw Pak Jokowi adalah alat sebuah partai atau orang tertentu untuk mengambil alih sebuah kekuasaan. Tapi bandingkan kita melihat Pak Prabowo saat pengaplikasiannya di debat, bukan politikus dan hanya jiwa negarawan yang ada pada beliau. Gw juga tau dan sadar bahwa lingkungannya terdiri dari menteri-menteri dan partai-partai yang bermasalah, tapi inget tak ada yang bisa mendikte tak ada yang sanggup memaksanya untuk mengambil keputusan.

Prabowo itu ibarat Dewa Shiwa di ajaran Hindu, kita taunya Dewa Shiwa jahat dan hanya tugasnya menghancurkan, tetapi orang yang tau dan mendalami ajaran Hindu, Dewa Shiwa itu adalah Dewa yang baik bukan hanya penghancur dan pemusnah. Menghancurkan dan memusnahkan dilakukan Dewa Shiwa jika memang umatnya sudah tidak mengindahkan ajarannya. (Mahadewa) Begitu juga Pak Prabowo, tak pernah membantah kalau “dia tidak ragu-ragu dan bertanggung jawab” dan menyatakan dengan lantang “I’m Professional Soldier”, ya memang itu tuntutan seorang tentara untuk menjaga stabilitas nasional. J

Semoga Pak Prabowo mengangkat Pak Jokowi menjadi Mendagri jika nanti menang, kasian jika Pak Jokowi kembali ke Jakarta akan tidak berwibawa lagi.

Tapi jika Pak Jokowi yang menang, Pak Prabowo katanya mau ngurus sapi ajah. Dan balik di 5 tahun mendatang. Semangat Pak! #KOMANDO!

Ya, akhirnya itu jawaban saya jika kalian tanya kenapa saya memilih Prabowo Subianto sebagai pemimpin utama Indonesia (Karena kalian tanya terus kenapa saya bersih keras pilih P Man Berkuda). Dan saya tidak akan bertanya kepada kalian kenapa pilih No.2, karena saya tau kalian bersih keras memilih No.2 karena No.1 pelanggar HAM dan lingkungan koalisi yang tidak menjanjikan. J

OK, selamat memilih temen-temen semua dan saudara-saudaraku yang tercinta.. Selamat merayakan hari demokrasi dimana semua bebas bersuara. Inget jangan golput, Quotenya adalah “Jangan pilih pacar yang golput, negara aja diabaikan apa lagi lo?”. Pilih sesuai keinginan lo, sesuai hati nurani lo. Siapapun pemimpinnya dua-duanya akan membawa Indonesia yang lebih baik. J

Inget, jangan golput. Golput berarti tidak peduli terhadap bangsa dan tanah air kita. Karena buta terburuk adalah buta politik.

Buta terburuk adalah buta politik, dia tidak mendengar, tidak berbicara dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, biaya kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat semua tergantung pada keputusan politik. Orang yang buta politik begitu bodohnya sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya bahwa iya membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa, dari kebodohan politik lahir pelacur, anak terlantar dan pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, rusaknya perusahaan nasional dan multinasional” – Bertolt Brecht (Penyair Jerman).

Jadi mari kita sukseskan pemindahan kekuasaan dengan cara legal. J No Golput. Hehehe.. ^_^ Karena orang-orang yang dari perantauan justru ingin sekali menggunakan hak suaranya, jadi yang sudah punya hak suara gunakanlah hak konstitusi kalian untuk memilih pemimpin yang pantas memimpin dan menjadikan Indonesia menuju kesuksesan. J No Golput yah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun