Mohon tunggu...
Pramadhana Syah Putra
Pramadhana Syah Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KPop Menghantui Dunia dengan Media?

5 Januari 2022   13:40 Diperbarui: 5 Januari 2022   14:26 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Zaman kini perkembangan budaya, kultur, kepercayaan , hingga sosial mengalami peningkatan yang sangat pesat. Hal tersebut berdasarkan menggunakan perkembangan teknologi media sosial dan  internet yang memudahkan seluruh orang mengakses info. tidak dipungkiri anak usia dini sudah mahir pada mengakses internet, serta juga banyak anak dibawah umur yang telah mempunyai akun-akun media sosial mirip Instagram, Facebook, serta lain-lain. sampai beberapa orang mengikuti sikap dan  gaya hidupnya

Perkembangan teknologi informasi waktu ini khususnya penyebaran media massa menyampaikan akibat yang sangat besar dalam perkembangan dan  kemajuan teknologi komunikasi. Teknologi yang sangat canggih tidak hanya dapat membuatkan berita dengan cepat tetapi juga bisa menyampaikan manfaat dalam memudahkan penyebaran informasi mengenai budaya asal seluruh global. Penyebaran informasi dan  gosip pada media massa saat ini berkaitan menggunakan budaya terkenal. Budaya populer secara sosisologis ialah budaya yang sedang trending, karena banyak diminati dan  silih berganti. Kebudayaan terkenal umumnya berhubungan menggunakan persoalan keseharian yang bisa dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu, semisal musik, film, fashion, serta lain lain (Riauzie Poetri, 2014).

Sekarang negara Korea Selatan menjadi salah satu negara yang mempopulerkan budaya pop waktu ini. Aktor dan  aktris serta musisinya lah yang berhasil “menyihir” banyak sekali kalangan. Budaya K-POP pun sekarang sebagai terkenal diseluruh dunia. K-POP, kepanjangannya Korean Pop (“Musik Pop Korea”), adalah jenis musik populer yang berasal dari Korea Selatan. banyak seniman serta kelompok musik pop Korea ini sudah menembus batas dalam negeri juga populer di manca negara. sebagai model grup musik K-POP yang bernama BTS sudah berhasil menjadi satu-satunya grub band yang menyampaikan pidatonya menggunakan sepatah kata didalam sidang resmi PBB (perserikatan bangsa-bangsa) yang dihadiri dengan berbagai negara.

Kegandrungan akan musik K-POP ialah bagian yang tidak terpisahkan daripada kata “demam Korea”. Musik pop Korea pramodern pertama kali ada pada tahun 1930-an, implikasi masuknya musik pop Jepang yang juga menyampaikan dampak dalam unsur-unsur awal musik pop pada Korea (Simbar, 2016). berbagai produk budaya Korea mulai dari drama film, lagu, fashion, gaya hidup hingga produk-produk mulai mewarnai kehidupan masyarakat pada berbagai belahan dunia. Budaya Korea berkembang begitu pesatnya dan  meluas dan  diterima publik sampai membuat sebuah fenomena demam korea (Simbar, 2016).

Indonesia termasuk negara yang sedang terkena demam Korea yang telah dapat terlihat pada layar televisi majalah dan  jua internet. kenyataan budaya semacam inilah yang menghasilkan industri fashion Korea masuk dengan cepat dipasar Indonesia terutama kota besar  seperti Jakarta. Belakangan ini budaya Korea atau K-POP begitu mewabah pada remaja di Indonesia, sehingga banyak yang mengikuti identitas K-POP menggunakan atas dasar fetisme, mulai dari cara berpakaian, komunikasi, serta keidentikan budaya tadi.

Seiring orang begitu terobsesi menggunakan hal-hal berbau korea. sebagai akibatnya kebanyakan dari mereka tidak mengetahui perkembangan dunia entertaiment Indonesia, Justru sebaliknya mereka lebih mengikuti serta antusias menggunakan perkembangan dunia entertaiment Korea, tentunya hal ini bisa menjadi pembentukan mental seorang. Para remaja seakan kehilangan jadi dirinya serta lupa akan kebudaya negaranya. Budaya ini sebenarnya tidak “memaksa” seseorang selama mampu mengfilter dan  mengatur diri dari “demam korea”.

Definisi budaya dalam Kamus besar Bahasa Indonesia merupakan adat tata cara, sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang. Konsumsi merupakan sebuah sikap aktif serta kolektif. Budaya konsumsi yang ialah dasar dari kapitalisme. Budaya serta gaya hidup Korea telah menjadi budaya terkenal yang menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. sehabis melewati sejarah panjang penjajahan di Korea beberapa tahun silam, Korea kembali mulai mengejar ketertinggalannya menggunakan berbagai usaha buat menyebarkan dan  memajukan negaranya. Perkembangan pada Korea berpusat di segala bidang, termasuk budaya.

pada awalnya “demam Korea” diciptakan oleh media China lebih kurang belasan tahun kemudian dengan merujuk bagaimana populernya budaya Korea pada China saat darama Korea diekspor serta menjadi sangat booming pada masa itu. sirkulasi serta konsumsi film, musik, serta sytle sudah mampu memberikan pengaruh budaya lokal dan  regional pada mana produk tersebut dikonsumsi.

K-POP telah membuat konstruksi gambaran, seksualitas, femininitas, maskulinitas, dan  moralitas yang baru di rakyat. dengan kata lain, rakyat dinyatakan cenderung bisa mengetahui makna atau nilai budaya yang dibawa oleh K-POP. pada Indonesia, berkembangnnya Korea Pop Culture diawali menggunakan kemunculan drama seri Korea yang laris kala itu. Cerita yang dikemas secara apik, tidak mempunyai episode yang panjang, menggunakan aktor serta aktris yang berbakat dan  sangat menarik penampilannya, menghasilkan drama seri Korea ini menjadi awal pembuka bagi masuknya Korean Pop Culture yang lainnya.

K-pop dan  K-drama dua hal yang tidak sama, tetapi sangat digandrungi oleh kalangan remaja, terutama kaum hawa. memiliki wajah yang bagus dan  ganteng  menjadi salah satu alasan mereka menyukai K-Pop serta K-Drama ini. Sebut saja Super Junior, EXO, SHINee, Black Pink, NCT, serta Wanna One. Pastinya hampir seluruh orang mengenalnya, terutama para remaja. Masuknya budaya Korean Pop ke Indonesia memberikan dampak yang besar bagi orang-orang Indonesia, terutama generasi belia yang sangat tergila-gila dengan mereka. telah sebagai hak mereka buat mencintai dan  mengidolakan siapa saja, tetapi para generasi muda tersebut terlalu berlebihan dan  fanatik sebagai akibatnya memunculkan sikap yang berlebihan sehingga memicu adanya akibat positif dan  negatif bagi para K-popers (sebutan bagi fans K-pop).

Dampak yang ditimbulkan dari fanatisme budaya Korea K-POP antara lain berdampak positif dan negatif. Dampak positif dari budaya ini adalah (1). Memberi motivasi dan semangat, (2). Memiliki banyak hubungan pertemanan, (3). Menghasikan keuntungan dari penjualan online. (4). Manfaat secara emosional. Sedangkan dampak negatif antara lain, (1). Kesehatan mata, (2). Insomnia, kesulitan tidur, (3). Konsumtif, (4) Memberi segalanya untuk idol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun