Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Perkembangan Kognisi Anak Penting, Apa yang Bisa Ibu Lakukan?

6 Juli 2022   05:30 Diperbarui: 16 Agustus 2022   12:00 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu menemani anak berekspresi dengan cara melukis dan mewarnai yang bermanfaat tingkatkan kemampuan kognisi anak. Sumber: Shutterstock via kompas.com

Menurut KBBI, kognisi adalah proses memperoleh pengetahuan. Bagaimana seorang anak memperoleh pengetahuan? Tentu melalui interaksi yang dilakukannya dengan sekitar, yang memberikannya sebuah pengalaman yang bermakna.

Lebih dari satu abad yang lalu, Jean Piaget pakar psikologi dari Swiss, yang juga seorang doktor dalam bidang biologi membuat dasar-dasar teori terkait kognisi yang didapatnya berdasarkan pengamatan terhadap ketiga orang anak-anaknya. Meskipun sudah mengalami  perkembangan, teori Piaget disebut sebagai dasar penting dalam memahami perkembangan kognisi anak.

Apa yang dikatakan oleh Piaget?

"Semua anak sejak lahir mempunyai bawaan untuk berinteraksi dengan sekitar dan memahaminya."

Setiap bayi lahir dengan membawa gerak refleks sebagai perilaku bawaan. Menggenggam dan menghisap adalah refleks utama yang dimiliki oleh bayi. Bayi mencoba mengenali lingkungan dengan indranya, indra raba dan kecap mendorong bayi untuk menggenggam apapun yang  bisa dipegang dan didekatkan ke bibirnya untuk dihisap dan dikecap.

Bahkan ketika yang terpegang olehnya adalah sesuatu yang tidak boleh dimakan, kertas  misalnya, bayi tetap akan langsung memasukkannya ke dalam mulut untuk dieksplorasi.

Pada artikel ini, saya tidak akan menguraikan panjang lebar teori kognisi Piaget, cukuplah kita pegang dan pahami bahwa semua anak sejak lahir memiliki dorongan alami untuk memahami lingkungannya. 

Sejatinya mencari tahu dan mencoba untuk paham adalah bawaan yang dimiliki seorang anak sejak bayi, dan dari sanalah seorang anak mendapatkan pengalaman yang bermakna, yang menjadi dasar dalam mereka membangun pengertian tentang realitas.

Apa yang perlu dilakukan ibu sehingga anak kaya pengalaman bermakna?

Sumber: Freepik.com
Sumber: Freepik.com

1. Berikan anak kesempatan bereksperimen sejak dini

Saat ibu menaruh bayi di kursi bayi, berikan berbagai benda yang bisa ia mainkan. Tutup gelas dari plastik tebal/silikon, bola, mangkuk plastik, kerincingan bayi, adalah sebagian contoh benda yang dapat diberikan kepada bayi.

Tentunya ukuran benda yang diberikan harus lebih besar dari kepalan tangan sehingga tidak ada resiko bayi tersedak/menelan benda tersebut dan juga tidak mengandung bahan berbahaya jika bayi menjilatnya.

Anak bayi akan melakukan banyak eksperimen dengan benda-benda tersebut, mulai dari menarik benda tersebut, mencicipinya, membanting bahkan menjatuhkannya ke lantai adalah kegiatan yang menambah pemahamannya terhadap lingkungan dan benda di sekitarnya.

Tidak usah jengkel kalau ia menjatuhkan mainannya berulang kali ke lantai dan berteriak-teriak meminta ibu untuk mengambilkan mainan tersebut, karena dia sesungguhnya sedang melakukan pengamatan, baik terhadap suara yang timbul ketika benda jatuh, maupun terhadap reaksi ibu terhadap teriakannya.

2. Ajak anak bermain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun