Langkah selanjutnya adalah membatasi gaya hidup, seperti kita ketahui pada era sekarang banyak menjamur kafe, tempat nongkrong serta trend fashion dan lainnya dikalangan pemuda, tidak ada yang salah dengan hal tersebut dikarenakan perubahan adalah kepastian, yang jadi permasalahan ialah sejauh mana kita menyikapi hal tersebut, nongkrong Bersama kawan, tertawa Bersama adalah hal yang sah-sah saja untuk menghilangkan penat, namun kebiasaan tersebut alangkah baiknya jika tidak dilakukan setiap hari yang tentu berimbas pada keuangan, cukup sewajarnya saja.
Ditengah arus media social yang kuat kita akan dipertontonkan dengan gaya hidup orang lain, jangan sampai gaya hidup orang lain menjadi patokan untuk kita hanya dengan tujuan mendapatkan view dan like disosial media.
Gaya hidup dibatasi, menabung, dan hasilkan uang.
Membatasi gaya hidup ini bukan mengajarkan kita kikir pada diri sendiri ataupun orang lain melainkan memahami skala perioritas antara yang penting dan kurang penting.
3. Â Belajar mengasah keahlian
Tips selanjutnya adalah belajar mengasah skil atau keahlian, jika saja penulis kembali di usia 20an penulis akan belajar berbagai macam skil, skil ini sangat berguna dalam kehidupan.
jangan remehhkan keahlian mencukur, setiap saat orang butuh cukur guna menunjang penampilan yang kece, jangan sepelekan jua keahlian tukang urut, selama orang bekerja tukang urut dibutuhkan guna memulihkan otot yang kaku dan kencang, begitupun juga keahlian lainnya. Dengan adanya akses yang lebih muda pada era sekarang tentu kita dapat belajar dimanapun dan kapanpun.
Secara tidak langsung skill yang anda miliki akan memiliki nilai jual yang bisa membuka keran pendapatan dimasa yang akan datang, sesuaikan saja skill mana yang perlu di asa sesuai dengan rasa suka ataupun minat, kenapa sesuai minat? Karena jika rasa suka timbul pemahaman dalam belajar keahlian akan lebih muda terserap.
Salah satu skill terpenting menurut penulis yakni keahlian berbicara (Publick Speakiang), keahlian ini penting karena dimanapun kita berada komunikasi selalu ada, bahkan orang menjual pun menggunakan Bahasa dan kata-kata yang sesuai untuk mengunggah hati pembeli.
Skil dan keahlian itu penting maka pahamilah diri sendiri, bakat dan minat dimana, penulis sendiripun baru sadar diusia 30an bahwa ada bakat sedikit dibidang penulisan walaupun sering typo dan tidak sempurna.
4. Â Jangan gengsi
