Yang menjadi masalah adalah ketika membuat postingan yang dimaksud merubah jati diri dan mengorbankan sesuatu yang berharga demi mendapatkan tanda hati.
Maka tidak jarang kita melihat beberapa orang akan mengikuti trend yang sedang viral, hal tersebut juga sah-sah saja selama itu bersifat positif namun bagaimana jika trend tersebut berada diluar kendali etika dan adab untuk mendapatkan validasi
Sosial media bukanlah tempat untuk membandingkan kehidupan satu dengan yang lainnya, ketika ada perbandingan yang dilakukan timbullah penyakit hati, iri hati, dengki, tidak tenang ataupun sebutan lainnya, yang ada dalam pikiran pembanding ialah rumput tetangga terlihat lebih hijau, padahal tidak demikian setiap orang memiliki masalahnya masing-masing dan tidak perlu diumbar untuk khalayak ramai.
Marilah kita tetap menjadi manusia yang selalu bersyukur tanpa dipengaruhi tampilan sosial media, setiap orang memiliki jatah masing-masing diwaktu yang tepat dan tidak pernah terlambat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI