Isu lain yang disoroti adalah posisi Taiwan dan kontrol teknologi chip. Meski tak disebut secara eksplisit dalam dokumen kesepakatan, pengamat menilai bahwa kesediaan Amerika Serikat menurunkan tarif teknologi merupakan sinyal untuk membuka ruang dialog lebih luas tentang stabilitas kawasan.
Momentum Baru, Tantangan Lama
Kesepakatan dagang China-Amerika Serikat di London membuka babak baru dalam relasi ekonomi global. Bagi dunia, ini adalah angin segar setelah stagnasi perdagangan internasional selama bertahun-tahun. Namun, risiko masih besar. Tidak ada jaminan bahwa kesepakatan ini akan bertahan jika terjadi pergantian kepemimpinan politik di kedua negara.
Yang pasti, bagi negara-negara seperti Indonesia, ini adalah momen untuk memperkuat diplomasi ekonomi, meningkatkan daya saing nasional, dan merumuskan ulang strategi perdagangan yang inklusif dan resilien.
======================
Catatan: Tulisan ini disusun sepenuhnya berdasarkan analisis dan informasi yang tersedia di CNBC, situs-situs World Trade Organization, United States Trade Representative, MOFCOM (Kementerian Perdagangan Tiongkok), Brookings Institution dan Peterson Institute for International Economics, ASEAN Secretariat dan laporan CEPA serta RCEP, The Economist, Foreign Affairs, Nikkei Asia
Jakarta, 28 Juni 2025
Prahasto Wahju Pamungkas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI