Menghapus syarat usia dan penampilan adalah langkah berani menuju sistem kerja yang lebih adil dan meritokratis. Ini membuka ruang bagi mereka yang selama ini tertahan di pinggir lapangan, termasuk generasi berpengalaman yang masih punya energi untuk berkarya. Kalau usia pensiun bisa diperpanjang, dan banyak negara mulai membuka peluang kerja bagi lansia yang kompeten, kenapa kita harus terus menutup kesempatan hanya karena umur?
Pasar kerja yang sehat adalah pasar kerja yang menilai berdasarkan nilai, bukan penampilan. Yang dihargai bukan kulit mulus atau angka di KTP, tetapi isi kepala, integritas, dan kemampuan berkontribusi. Dan sejujurnya, di zaman serba kompleks seperti sekarang, kita justru butuh lebih banyak orang yang matang dan punya pengalaman hidup panjang. Karena dalam banyak kasus, justru merekalah yang tahu cara berpikir panjang dan menghadapi krisis dengan kepala dingin.
Rencana pemerintah untuk menghapuskan syarat batas usia kerja memang tidak bisa dilaksanakan secara total dan menyeluruh dalam waktu singkat, apalagi jika disertai paksaan. Namun, Putusan MK bukanlah akhir dari perjuangan menuju iklim kerja yang lebih inklusif. Ia justru menegaskan batas-batas hukum yang harus dihormati, sekaligus membuka peluang untuk membangun konsensus sosial yang lebih luas.
Dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil, serta dengan didukung regulasi sektoral dan kebijakan afirmatif, penghapusan syarat usia tetap bisa menjadi kenyataan, bukan sebagai kewajiban hukum yang kaku, tetapi sebagai standar baru dalam etika dan keadilan ketenagakerjaan.
Selain itu, mungkin perlu juga dipikirkan untuk membuka lapangan kerja baru, agar pemberian kesempatan kerja bagi mereka yang sudah memasuki usia pensiun sekalipun tidak berbenturan dengan pemberian kesempatan kerja bagi mereka yang masih muda usia dan perlu membangun hidup mereka.
======================
Jakarta, 28 Mei 2025
Prahasto Wahju Pamungkas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI