Dekrit tersebut menyatakan:
"L'union de la souverainete temporelle du Pape a l'Empire est indispensable a la tranquillite de l'Europe et aux intrts de l'Eglise elle-meme."
Terjemahannya: "Penyatuan kedaulatan sekuler Paus dengan Kekaisaran sangat diperlukan untuk ketenangan Eropa dan kepentingan Gereja itu sendiri."
Penangkapan Paus
Paus Pius VII menanggapi dengan mengucilkan Napoleon dan siapa pun yang bekerja sama dalam pencaplokan tersebut.
Sebagai balasan, pada malam tanggal 5--6 Juli 1809, pasukan Perancis menangkap Paus dan mendeportasinya ke Perancis, di mana ia tetap berada dalam tahanan rumah hingga tahun 1814.

Setelah kekalahan dan pengasingan Napoleon pada tahun 1814, Paus Pius VII dikembalikan ke Roma dan Negara Kepausan didirikan kembali oleh Kongres Wina (1815).
Pemulihan kekuasaan sekuler kepausan ini berlangsung hingga tahun 1870, ketika gerakan penyatuan Italia akhirnya menggabungkan Negara Kepausan ke dalam Kerajaan Italia.
Makna Penting
Aneksasi tersebut menggambarkan ambisi Napoleon untuk menundukkan agama di bawah kekuasaan negara dan bahkan mengendalikan Paus.
