Supermarket XYZ menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan stok yang berdampak pada profitabilitasnya. Â Salah satu masalah utama adalah seringnya terjadi kehabisan stok (stock out), yang mengakibatkan pelanggan kecewa dan beralih ke pesaing. Selain itu, biaya operasional yang tinggi, termasuk biaya display dan penyimpanan, turut membebani keuangan Perusahaan.
Untuk mengatasi masalah ini, tim pengabdian masyarakat dari Telkom University mengembangkan strategi optimasi pengisian gondola menggunakan metode Nonlinear Integer Programming (NILP). Metode ini memungkinkan pengaturan stok yang lebih efisien dengan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti permintaan pelanggan, kapasitas gondola, dan margin keuntungan.
Hasil penerapan metode ini menunjukkan bahwa supermarket XYZ mampu mengoptimalkan penempatan produk pada gondola, mengurangi kejadian stock out, serta menurunkan biaya penyimpanan dan pemesanan. Dengan optimasi ini, total net profit perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan. Selain itu, evaluasi yang dilakukan terhadap mitra menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap program ini, dengan mayoritas responden setuju bahwa sistem yang diterapkan berdampak positif bagi efisiensi operasional supermarket.
Keberlanjutan program ini diharapkan mencakup pengembangan sistem digital untuk pengelolaan stok, pelatihan karyawan dalam manajemen persediaan, serta kolaborasi lebih lanjut dengan pemasok guna memastikan ketersediaan produk yang lebih baik. Dengan langkah-langkah strategis ini, supermarket XYZ dapat terus meningkatkan profitabilitasnya dan memberikan pengalaman belanja yang lebih baik bagi pelanggan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI