Mohon tunggu...
Pratiwi S Tamrin
Pratiwi S Tamrin Mohon Tunggu... Dosen - Bolang

Tiwi is an English lecturer in UTS. She says : Writing is the best way to be immortal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

A Slice of Chennai

18 Februari 2020   16:43 Diperbarui: 18 Februari 2020   16:42 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

A Slice of Chennai Bread

Perempuan itu berjalan mendekatiku. Ini pertama kalinya aku melihat dia di komplek pemukiman mahasiswa ini. Badannya gempal. Dia mengenakan penutup kepala dan sarung yang tidak bersahabat dengan warna kulitnya. Sarung itu dia ikat dipingganya. Jilbabnya yang selutut menutup warna-warni sarung itu. Seperti sarung warga lokal. Tinggal beberapa langkah lagi dia akan mendekati tempatku berdiri. Kuperhatikan parasnya, sepertinya dia bukan orang daerah sini. Aku dan Lia berdiri bersisian. Sepertinya perempuan itu ingin bertanya sesuatu kepadaku. Dengan matanya yang menyala dia tiba-tiba memegang ujung jilbabku. Eh, ada apa ini? Ini perlakuan yang tidak sopan secara kultural sini. Tapi aku memakluminya.

"Dimana ini?"

"satu saya?"

"Jilbab ini"

"Satu saya?"

Perempuan itu tanpa beranjak tetap mengulang-ulang frasa terakhir ini. Aku kebingungan. Bahasa indonesianya masih terbata-bata. Jika dilihat matanya hitam. Kulitnya lebih dari sawo matang. Bahkan mendekatai gelap. Dikatakan orang Afrika bukan. Orang Filipina juga bukan. Dia tidak sipit. Giginya tidak terlalu putih seperti Afrika. Orang lokal juga bukan. Tidak ada aksen bahasa daerah yang kudengar selama dia berucap sepatah dua patah kata tadi.

Lia mengguncang lenganku.

"ini kak ati"

"ini kak ati" ujar Lia. Eh, mengapa pulak anak ini sekarang ikut kagok seperti perempuan asing di depanku.

"dia minta jilbab satu"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun