Mohon tunggu...
PRADIPA TARUNINIWASIKA
PRADIPA TARUNINIWASIKA Mohon Tunggu... Mahasiswa

seseorang yang suka menuliskan pendapat secara lugas, menyukai sejarah, budaya dan kesenian.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Di Dunia Semu, Kepribadian dan Karakter Haruskah Tetap Nyata?

12 Oktober 2025   09:34 Diperbarui: 12 Oktober 2025   09:34 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menanamkan nilai-nilai seperti empati, tanggung jawab, dan kejujuran di ruang digital menjadi hal penting. Generasi muda perlu memahami bahwa kebebasan berekspresi tidak berarti bebas dari tanggung jawab moral. Mengunggah sesuatu di internet berarti ikut menciptakan narasi di ruang publik --- dan setiap narasi memiliki konsekuensi.

Kepribadian dan karakter tidak bisa dibentuk secara instan seperti filter foto. Keduanya tumbuh dari pengalaman, refleksi diri, dan konsistensi dalam menjalani nilai-nilai pribadi.

Era digital bukan musuh bagi kepribadian manusia; justru sebaliknya, ia bisa menjadi ruang pembelajaran dan pertumbuhan. Dunia maya menyediakan kesempatan luas untuk mengenal berbagai perspektif, memperluas jaringan, dan mengekspresikan diri. Namun, agar semua itu bermanfaat, setiap individu harus memiliki dasar karakter yang kuat.

Menjadi pribadi yang berkarakter di era digital bukan berarti menjauh dari teknologi, melainkan menggunakannya dengan bijak. Teknologi hanyalah alat; bagaimana kita memanfaatkannya bergantung pada siapa diri kita di balik layar.

Kepribadian yang matang dan karakter yang kuat akan membantu seseorang tetap teguh meski dunia terus berubah. Dalam lautan informasi yang tak terbatas, orang dengan integritas dan empati akan selalu menjadi jangkar yang menuntun arah hidupnya.

Kepribadian dan karakter adalah dua hal yang saling melengkapi. Kepribadian membuat seseorang unik, sementara karakter menjadikannya bermakna. Di era digital yang penuh tekanan sosial dan pencitraan, keduanya semakin penting untuk dijaga.

Menjadi diri sendiri bukan lagi sekadar slogan; ia adalah bentuk keberanian. Keberanian untuk jujur, untuk berpegang pada nilai-nilai pribadi, dan untuk tidak kehilangan arah di tengah dunia yang terus berubah.

Teknologi mungkin terus berkembang, tetapi nilai-nilai kemanusiaan --- kejujuran, empati, tanggung jawab, dan keaslian --- tetap menjadi fondasi utama dalam membangun kehidupan yang bermakna. Dunia digital boleh mempercepat segalanya, namun pembentukan karakter tetap membutuhkan waktu, kesadaran, dan ketulusan.

Dan di antara segala hal yang bisa disimulasikan di dunia maya, karakter adalah satu-satunya hal yang tidak bisa dipalsukan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun