Mohon tunggu...
Moh Vicky Indra Pradicta
Moh Vicky Indra Pradicta Mohon Tunggu... Dokter - Food safety and quality leader, an opinion writer and one health initiative

I’m Vicky, a food safety and quality leader who worked in food industry more than 7 years, a writer in opinion essay and One Health initiative. I am also content educator for food safety and quality, food registration and writing tips.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Memiliki Goals yang Jelas

31 Juli 2021   23:52 Diperbarui: 1 Agustus 2021   00:29 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lagi dan lagi...

Olive, Peserta Master Chef Indonesia Season 8, kembali mengajarkan kita bagaimana pentingnya memiliki tujuan hidup. Bagaimana kita harus mengambil sebuah keputusan yang paling berat. Disaat ada pertentangan antara mengikuti suara hati ataukah mendengarkan suara diluar kita.

Betul memang pada akhirnya tidak ada keputusan yang dapat mengenakkan keduanya. Tetapi, at least, dari sini kita belajar bahwa hidup harus memiliki sebuah tujuan yang jelas. Dan kita harus mengambil posisi untuk memperjuangkan pilihan yang sudah kita ambil meskipun banyak orang yang tidak bisa memahami keputusan yang kita ambil.

Sebenarnya sering kali kita terjebak dalam hal ini. Pilihan untuk mengikuti passion atau tetap berada pada zona nyaman kita saat ini. Bagi saya sendiri tidak ada yang salah apapun pilihan yang kita ambil. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa konsekuen terhadap keputusan yang kita sudah tetapkan. Karena ibaratnya sekali melangkah, kita tidak bisa terjebak lagi ke dalam masa lalu. Mau tidak mau, suka tidak suka, ya harus kita terus maju untuk mencapai apa yang sudah kita tetapkan sebagai goals. Itu jika kita tidak mau dicap sebagai orang yang gagal.

Belum lagi soal suara - suara sumbang diluar sana. Rentetan bukti dan data seakan menjadikan validitas bahwa apa yang kita kejar selama ini merupakan pilihan yang salah. Tentu pastinya secara tidak sadar dapat mempengaruhi pikiran kita. Meragukan kembali tujuan apa yang sudah kita tetapkan. Meskipun sejatinya memang tidak ada yang pasti di dunia ini. Apapun yang kita tempuh pasti ada dua sisi yang berbeda.

Disinilah keteguhan dan keyakinan kita akan kebenaran dari goals tersebut diuji. Sampai sejauh mana kita tetap mempercayai bahwa kita dapat menggapainya. Ditambah lagi dengan obstacles-obstacles yang muncul disaat proses untuk mencapainya. Apakah kita mampu untuk melewati dinding-dinding kokoh didepan kita.

Jika kita tidak memiliki niat yang tinggi dan alasan yang kuat dibaliknya, maka saya yakin kita akan berhenti dan berputar kembali kearah sebaliknya. Menganggap mustahil kita melewati dinding tinggi besar dan kokoh tersebut. Itu juga menunjukkan niat kita belum benar-benar kuat.

Sebaliknya, apabila kita tetap yakin dengan mimpi kita maka kita akan sekuat tenaga untuk melewatinya. Fokus kita hanya bagaimana untuk melewati dinding tersebut. Entah dipajat, dibongkar bahkan dilewati di jalan sebelahnya tidak apa asalkan kita bisa melewati hambatan tersebut.

Dari sini saya ingat apa yang sering diulang oleh Pandji Pragiwaksono, apa sih yang menjadi surga duniawi? apakah uang? mobil? kekayaan?. Bukan itu semua jawabannya. Yang menjadi surga duniawi adalah ketika dalam posisi kita bisa hidup dari apa yang kita sukai. Itu baru namanya surga duniawi versi Pandji. Tentu saya juga mengamini hal ini.

Karena setiap hari saat bangun pagi, kita merasa akan selalu bersemangat. Hal tersebut bisa terjadi karena kita tidak ada merasa terbebani dan selalu ada hal yang menyenangkan setiap harinya. Karena kita cinta apa yang sedang kita kerjakan saat ini. Tidak akan ada istilah Hate Monday atau hanya menjadi zombie dari senin hingga jumat. Itu disebabkan wajah kita akan selalu ceria setiap harinya.

Well, dari Olive sekali lagi kita belajar bahwa pentingnya memiliki goals yang jelas dan keteguhan hati. Tidak mudah diombang-ambingkan dengan istilah katanya, katanya, katanya. Setiap masukan perlu dipertimbangkan tetapi pada akhirnya diri kita lah penentu akhir. Yang terpenting adalah fokus pada apa yang sudah kita putuskan. Ambil jeda untuk istirahat sejenak tidak apa. Setelah itu harus bangkit dan fokus kembali mengejar apa yang kita impikan, Surga Dunia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun