Mohon tunggu...
Irfan Prabudiansyah
Irfan Prabudiansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Menyelesaikan studi S1 dan S2 di Institut Teknologi Bandung, Indonesia. Menyelesaikan S3 di University of Groningen, Belanda. Kini bekerja sebagai peneliti/scientist di Prancis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Milan, Surga bagi Para 'Shopaholic'

19 Januari 2011   22:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:23 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mengangkat tema perjalanan, kali ini saya ingin berbagi kepada tentang pengalaman liburan musim panas lalu. Alhamdulillah kami berkesempatan untuk mengunjungi salah satu negara mediterania, Italy. Hampir seminggu kami habiskan untuk menjelajahi negeri pizza tersebut. Berangkat sore menjelang malam dari Eindhoven, Belanda, kami mendarat mulus di bandara international Milan. Perjalanan kami lanjutan menuju milano centrale. Malam hari di sana terasa panas, dengan suhu sekitar 28 C. Maklum lah waktu itu sedang puncaknya summer. Sampai di pusat kota Milan sekitar pukul 22.30, kami langsung mencari tempat penginapan yang sudah dipesan. Kami memang memesan dulu tempat penginapan jauh-jauh hari sebelum berangkat, alasannya tentu supaya dapet yang agak murah. Setelah berjalan dan muter-muter selama kurang lebih 30 menit, akhirnya sampai juga ke tempat yang dituju. Kamar yang kami pesan cukup besar dan nyaman, sebenarnya kami memesan share room, tapi kebetulan tidak ada orang lain yang mengisi kamar tersebut, jadi serasa private room aj. Alhamdulillah, setelah capek melakukan perjalanan akhirnya kami bisa melepas lelah di hotel yang nyaman. [caption id="attachment_1553" align="aligncenter" width="568" caption="Suasana malam hari di kota Milan (view from the hotel)"][/caption]

Pagi-pagi kami langsung meningggalkan hostel, menuju taman di pusat kota milan yang jaraknya hanya 15 menit dengan berjalan kaki dari hotel. Di sini terdapat Duomo Square, sebuah taman kota yang sangat luas. Sejak pagi hari, tempat ini sudah banyak dikunjungi orang yang mayoritas tentu saja adalah turis mancanegara. Yang membuat taman ini lebih ramai, adalah adanya burung merpati yang jumlahnya ratusan.  Selain itu, ada banyak imigran yang menyodorkan barang2 mereka, salah satunya adalah makanan burung. Ngomong2 tentang makanan burung, ada satu kejadian aneh dan tak terlupakan. Tiba-tiba tanpa sadar saya diberi segenggam makanan burung yang katanya gratis, teman-teman saya pun dengan senang hati ikut menerima pemberian gratis itu dan memanfaatkannya untuk foto-foto bersama merpati. Namun, setelah makanan tersebut habis diserbu oleh merpati, eh tiba-tiba kami diminta bayar masing2 20 euro! OMG, gila aja bayar 20 euro buat segenggam makanan burung! Pake maksa-maksa pula lagi orangnya, bener-bener penipuan ini mah.  Pada akhirnya kami hanya memberi dia beberapa keping uang euro. Hmm.. kejadian ini tentu jadi pelajaran berharga buat kami, supaya nanti tidak tertipu lagi. [caption id="attachment_1554" align="aligncenter" width="491" caption="Duomo square di pusat kota Milan"][/caption]

[caption id="attachment_1555" align="aligncenter" width="491" caption="Berfoto bersama merpati (korban penipuan 1)"][/caption]

[caption id="attachment_1556" align="aligncenter" width="491" caption="Berfoto bersama merpati (korban penipuan 2)"][/caption]

[caption id="attachment_1557" align="aligncenter" width="491" caption="Berfoto bersama merpati (korban penipuan 3)"][/caption] Selain taman yang luas, di Duomo ini juga terdapat dua bangunan bersejarah yakni Galleria Vittorio Emanuele and Piazza Duomo. Kedua bangunan yang memiliki arsitektur yang sangat indah ini dibangun sejak abad 14 dan telah mengalami beberapa kali renovasi. Piazza Duomo saat ini digunakan sebagai cathedral utama di Milan sekaligus tempat wisata. Sedangkan Galleria Vittorio Emanuele  sekarang telah menjadi pusat bisnis kota Milan. Kami pun berkesempatan untuk masuk ke dalam Piazza Duomo. Untuk masuk ke sini gratis, tapi ada beberapa syarat terutama untuk perempuan, yakni tidak boleh pake celana pendek/rok mini dan nggak boleh pake baju tengtop. Kami pun memanfaatkan waktu di dalam piazza ini untuk melihat-lihat keindahan arsitektur bangunan sambil berfoto-foto. [caption id="attachment_1558" align="aligncenter" width="491" caption="Piazza Duomo, Milano"][/caption]

[caption id="attachment_1559" align="aligncenter" width="491" caption="Galleria Vittorio Emanuele, Milano"][/caption] Setelah berjalan-jalan di sekitar Duomo, kami lanjutkan dengan menyusuri Galleria Vittorio Emanuele yang merupakan salah satu pusat belanja di Milan. Di sepanjang galleria ini kami benar-benar merasakan hawa kota Milan. Yup, Milan memang benar2 kota mode. Buat kamu yang hobby belanja, terutama barang2 branded dan kelas dunia, di sinilah tempatnya. Di pusat kota dipenuhi oleh toko-toko dan butik-butik terkenal seperti Prada, Louis Vuitton, Gucci, Benetton, Zara, H&M de el el. Milan memang ibarat surga bagi para penggila fashion, a Heaven for Shopaholic! Makanya tidak heran jika kota ini tak pernah sepi dari kunjungan turis dari berbagaia negara. Silakan berbelanja sepuasnya di sini, tapi jangan sampai lupa diri, karena bisa2 pulang dari Milan kamu langsung bangkrut, hehe. [caption id="attachment_1560" align="aligncenter" width="491" caption="Butik2 dan toko2 di pusat perbelanjaan kota Milan"][/caption]

Setelah capek berjalan2 selama hampir 4 jam, kami pun beristirahat sejenak dan menyempatkan untuk membeli es krim 'Gelato'. Gelato ini sangat terkenal dan hampir selalu ada di setiap sudut kota di Italia. Harganya bervariasi dari 1.5-4 Euro, tergantung komposisi dan ukurannya. Buah-buahan yang dipakai untuk gelato ini asli dan tanpa pengawet. Pokonya, buat kamu yang berkunjung ke Italia, sempatkanlah untuk membeli si Gelato ini.

[caption id="attachment_1561" align="aligncenter" width="491" caption="Gelato, es krim terkenal di Italia"][/caption]

Hampir setengah hari kami habiskan waktu di pusat kota Milan. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju tujuan wisata lainnya, yaitu stadion Giuseppe Meazza, san siro, markas club sepakbola Inter dan AC Milan. Jarak dari Duomo ke stadion cukup jauh,  sekitar 5.5 km. sehingga kami pun menggunakan metro. Transportasi lain yang bisa dipake di sini yaitu bus dan trem. Namun untuk berkeliling di sekitar kota, umumnya orang lebih memilih metro karena lebih murah dan mudah dijangkau. Secara umum,  sistem transportasi di sini seperti halnya di negara2 eropa lainnya, memang benar2 mudah dan yang pasti tepat waktu.

[caption id="attachment_1562" align="aligncenter" width="491" caption="In front of Giuseppe Meazza Stadium"][/caption]

Setelah kurang lebih 15 menit naik metro, akhirnya sampai juga di depan Giuseppe Meazza. Stadion dengan kapasitas 85.000 penonton ini merupakan salah satu stadion tertua dan terbesar di Italia. Sampai di stadion, terlihat ribuan orang membentuk antrian sangat panjang. Setelah bertanya pada salah satu pengunjung di sana, kami baru mengetahui klo ternyata kunjungan/tour stadion di hari itu ditutup karena ada konser musik LIGABUE,  salah satu grup band papan atas Italia.  Hmm.. sayang seribu sayang, nampaknya hari ini bukan hari keberuntungan buat kami. Akhirnya kita hanya bisa berjalan2 dan berfoto di luar tanpa bisa mengekspolore bagian dalam stadion.  Dengan penuh kekecawaan kami pun pergi meninggalkan stadion dan kembali ke pusat kota, melihat pusat2 perbelanjaan, dan mencari souvenir khas kota Milan. Sore harinya kami meninggalkan Milan dan melanjutkan perjalan menuju the next destination, Venice.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun