Mohon tunggu...
Prabu Bathara Kresno
Prabu Bathara Kresno Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Konsultasi dan Bantuan Hukum

Dalam Asa, Rasa, Cipta, Karsa dan Karya Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Epistemologi Kata "Jancok" Dalam Budaya

18 Juni 2017   20:32 Diperbarui: 18 Juni 2017   20:43 4815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

> Kata Sapaan

Diantara para pengguna, kata “Jancok” juga digunakan sebagai kata sapaan untuk mengungkapkan kemarahan atau menunjukkan kedekatan hubungan di antara teman. Karena konotasi buruk yang melekat pada istilah “Jancok”, seseorang akan menjadi marah jika dipanggil menggunakan kata tersebut. Namun, hal tersebut tidak berlaku di antara teman karib, yang malah menunjukkan bahwa kedekatan hubungan mereka membuat mereka tidak akan saling marah jika dipanggil dengan kata “Jancok”. Meskipun tergolong bahasa gaul anak muda, kata tersebut masih terasa tidak pantas untuk digunakan untuk memanggil orang tua karena arti sebenarnya adalah perkataan kotor. Contoh kalimat:

- "Cok, nang endi ae koen?" (Cok, kemana saja kamu?)

- "Ojo meneng ae, Cok!" (Jangan diam saja, Cok!)

- "Mlaku-mlaku yok, Cok." (Jalan-jalan yuk, Cok)

- "Jancuk, yok opo kabare rek ?" (Jancuk, gimana kabarnya kawan)


Nah, mungkin itulah sedikit pembahasan dari saya. Mudah-mudahan dapat menjadi wawasan baru dan bermanfaat buat rekan-rekan sekalian.

Jakarta, 18 Juni 2017

Prabu Bathara Kresno

Ditulis ulang dari: https://bathara-kresno.blogspot.co.id/2014/01/sejarah-kata-jancok.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun