Mohon tunggu...
Atika Prabandari
Atika Prabandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

cita-citaku ngobrol sama nicholas saputra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keragaman Perspektif Sosiologi: Buah Pikiran C. Wright Mills

15 November 2022   19:23 Diperbarui: 15 November 2022   19:35 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gb. 1 C. Wright Mills (1916-1962), disadur dari laman biblioclub.ru

Keberadaan white collar worker juga muncul sebagai dampak dari maraknya spesialisasi pekerjaan dalam masyarakat industri demi mempercepat kerja dan memaksimalkan output, di mana bersama ini pula muncul strata-strata yang mengotak-kotakkan individu dalam hal kekuasaan, penghargaan, serta gaji yang diterima. 

Dalam strata tersebut, yang berwenang dalam membuat kebijakan dan keputusan ialah mereka yang berada di atas strata white collar worker. Sehingga dapat dikatakan bahwa white collar worker hanya menerima perintah dan sering kali teralienasi dengan kapasitas intelektualnya juga bekerja hanya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Adanya white collar worker, membuat Mills menyoroti adanya pergeseran kegiatan pendidikan di SMA dan perguruan tinggi di Amerika ke arah kejuruan untuk memenuhi kebutuhan white collar worker. 

Tak hanya sampai di sana, keadaan ini membuat Mills mengidentifikasi tentang masalah sosial yang mungkin akan terjadi seperti alienasi atau keterasingan, baik antara individu dengan orang lain, individu dengan hasil produksinya, bahkan individu dengan dirinya sendiri. 

Selanjutnya kepingsanan moral atau apatis sebagai buntut dari adanya alienasi atau keterasingan antara individu dengan orang lain. Kemudian terdapat ancaman terhadap demokrasi dan kebebasan manusia, hal ini terjadi karena mungkinnya para white collar worker meng-kudeta birokrasi sebab kebebasan mereka yang terbatas. Terakhir, terdapat kemungkinan terjadinya konflik antara rasionalitas birokrasi dengan akal manusia.

Selain menyoroti tentang keadaan masyarakat, Mills juga mengkritisi penelitian sosial yang menurutnya hanya mengakumulasikan data mengenai suatu kasus untuk diambil keputusan administratifnya. 

Menurutnya, dalam menelaah sebuah kasus, hendaknya dilihat pula bagaimana hubungan struktural dan kesejarahan dari kasus tersebut, khususnya kasus-kasus individual. Sebab, pada dasarnya hubungan kultural dan sejarah kehidupannya mempengaruhi karakter dan perilaku yang dilakukan individu.

Misalnya dalam memandang suatu kasus bunuh diri, seorang peneliti harus mampu melihat bagaimana hubungan struktural korban dengan masyarakatnya, apakah terdapat tekanan dari sistem sosialnya atau tidak mampunya individu untuk terikat dengan kelompoknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun