Tentunya negara-negara produsen raw material ini tidak ingin menjual hasil alamnya dengan harga murah. Sumber energi perang ibarat mengikuti Hukum Termodinamika, di mana agar sebuah sistem bergerak (atau perang berlangsung) maka membutuhkan energi.
Ketika sistem tersebut semakin besar, maka dibutuhkan energi yang semakin besar pula. Jika sebuah sistem bergerak semakin lama, maka harus ada suplai energi dalam jumlah besar dan terus-menerus.
Begitu juga ketika perang berlangsung lama dan dalam skala besar, maka dibutuhkan suplai energi dalam jumlah besar dalam waktu lama. Ketika harga produk bahan mentah (suplai) sudah tinggi, maka sumber energi untuk perang besar dan dalam waktu lama menjadi sangat-sangat-sangat mahal. Kondisi ini yang tidak mendukung perang berskala besar.
Kedua, lokasi perang. Prinsipnya, ketika ada pergerakan barang (misalnya untuk tujuan perang), maka ada strategi dan keilmuan logistik dan supply chain.
Ini berarti ada faktor lokasi, yaitu tempat penyimpanan inventori, tempat produksi, terminal dan jalur transportasi, dan tentunya lokasi konsumen atau lokasi di mana produk perang digunakan atau disebut dengan lokasi perang.
Perang harus ada lokasi. Fasilitas pabrik, gudang, pelabuhan, pangkalan militer, semua membutuhkan adanya lokasi di mana semua itu akan ditempatkan. Pertanyaannya adalah, dimanakah kemungkinan lokasi Perang Dunia III?
Apakah negara-negara Eropa masih "bersedia" menjadi lokasi perang besar lagi? Dengan pengalaman dan sejarah yang mereka miliki, ditambah utang negara-negara Eropa setelah Perang Dunia untuk membangun kembali negara mereka yang rusak akibat perang, seharusnya kita tahu jawabannya.
Timur Tengah sudah mulai berbenah menuju kemajuan ekonomi modern, seperti Arab Saudi yang malah membuka batas-batas wisata yang tidak selalu sejalan dengan hukum agama Islam, atau Qatar yang membangun kawasan industri dan logistik. Alhasil, kecil kemungkinan lokasi perang terjadi di kawasan Semenanjung Arab.
Di Afrika masih banyak negara dengan pendapatan per kapita rendah dan menengah. Negara-negara di Afrika mulai membangun, namun apakah mungkin mereka membangun untuk tujuan ingin terjun dalam peperangan besar? Apalagi beberapa negara Afrika pernah mengalami hidup dalam kemiskinan dan hampir sebagian negara-negara di Afrika masuk dalam kategori negara gagal.
Secara geografis, lokasi Amerika Latin dan Australia jauh dari wilayah-wilayah di bumi yang sering atau pernah terjadi perang skala besar sehingga jika mereka terlibat dalam sebuah perang besar, maka akan dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk mengirim (transportasi) tentara, kendaraan perang, dan segala kebutuhan perang.
Kita tahu bahwa biaya transportasi merupakan komponen biaya paling besar dari seluruh biaya logistik. Jika untuk mengirim tentara ke lokasi perang membutuhkan biaya dan sumber daya yang besar, lalu bagaimanakah biaya untuk menjalankan perang itu sendiri?