Mohon tunggu...
PPM Manajemen
PPM Manajemen Mohon Tunggu... Solusi Manajemen Terintegrasi

Saat ini kualitas layanan yang terjamin dan terpercaya dari PPM Manajemen sebagai solusi manajemen terintegrasi tersedia melalui, Program Pengembangan Eksekutif (Executive Development Program), Program Pelatihan Sertifikasi, Pembelajaran Inggriya (In-House Learning), Riset dan Konsultansi, Asesmen SDM, dan Sekolah Tinggi Manajemen.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menilik Kemungkinan Perang Dunia III dari Perspektif Supply Chain

14 Oktober 2025   14:30 Diperbarui: 14 Oktober 2025   14:27 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita lihat bahwa sebenarnya yang terjadi adalah perang (antar bangsa) Eropa yang menyulut ke negara-negara lain. Jika negara lain memilih tidak ikut terlibat, maka perang besar tersebut seharusnya tidak akan terjadi.

Sejarah invasi dan penaklukan bangsa lain memang sejarah Eropa. Dan 'Perang Dunia' hanyalah istilah; perang sesungguhnya adalah perang antar bangsa-bangsa Eropa dan negara lain 'dikondisikan' untuk ikut terlibat.

Negara-negara di Asia-Afrika sudah mengambil sikap merdeka setelah Perang Dunia II dan statusnya bukan lagi koloni negara Eropa. Asia-Afrika mestinya sudah tidak akan terlibat lagi dalam konflik bersenjata, apalagi "disertakan" ikut perang dalam konflik antar negara Eropa.

Sejarah Asia sendiri tidak menunjukkan adanya invasi di antara negara Asia. Dengan kemerdekaan negara-negara Asia-Afrika (yang dulunya merupakan koloni bangsa-bangsa Eropa), maka suplai bahan mentah untuk perang di Eropa pun tidak akan semudah dan semurah seperti zaman kolonisasi.

Tidaklah mudah untuk menjalankan sebuah operasi perang. Dibutuhkan berbagai jaringan supply chain yang mantap dan terintegrasi untuk sebuah perang, misalnya jaringan supply chain persenjataan, makanan dan pakaian perang bagi tentara, bahan bakar kendaraan tempur, obat-obatan bagi korban perang.

Sehebat-hebatnya tentara dengan persenjataan paling modern, tanpa adanya pasokan makanan yang memadai, perang tidak akan dapat dijalankan (An army which lacks heavy equipment, fodder, food and stores will be lost -- Sun Tzu, 500 SM).

Lalu, dengan merdekanya negara-negara koloni Eropa, maka suplai bahan baku persenjataan, bahan bakar kendaraan tempur, dan sumber makanan akan terputus --- minimal akan sulit diperoleh dengan harga sangat murah seperti zaman kolonisasi.

Negara-negara Eropa akan sulit (atau membayar mahal) untuk memperoleh rempah-rempah dari Indonesia atau untuk memperoleh kapas dari Afrika Selatan (dulu keduanya sebagai koloni Belanda), untuk memperoleh bahan peledak dari Brazil (koloni Portugal), memperoleh aluminium dari Kongo (koloni Perancis), memperoleh bahan obat-obatan dari India (koloni Inggris).

Ilustrasi di bawah ini menunjukkan terputusnya suplai bahan mentah bagi kebutuhan perang di Eropa.

Ilustrasi 1. Kondisi terputusnya suplai bahan mentah dari negara-negara berkembang (Sumber: RIC)
Ilustrasi 1. Kondisi terputusnya suplai bahan mentah dari negara-negara berkembang (Sumber: RIC)

Dari narasi pada bagian sebelumnya, kita lihat bahwa ada dua isu utama terkait Perang Dunia. Pertama, pasokan raw material terputus. Jika sebelumnya raw material dapat diperoleh dengan biaya rendah, kondisi berubah karena tidak mudah lagi memperoleh raw material dengan harga murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun