Mohon tunggu...
PPM Manajemen
PPM Manajemen Mohon Tunggu... Solusi Manajemen Terintegrasi

Saat ini kualitas layanan yang terjamin dan terpercaya dari PPM Manajemen sebagai solusi manajemen terintegrasi tersedia melalui, Program Pengembangan Eksekutif (Executive Development Program), Program Pelatihan Sertifikasi, Pembelajaran Inggriya (In-House Learning), Riset dan Konsultansi, Asesmen SDM, dan Sekolah Tinggi Manajemen.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menilik Kemungkinan Perang Dunia III dari Perspektif Supply Chain

14 Oktober 2025   14:30 Diperbarui: 14 Oktober 2025   14:27 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 dan konflik Iran-Israel pada pertengahan 2025, banyak pihak memperkirakan adanya eskalasi konflik yang akan menyebabkan Perang Dunia III. Berbagai argumen tentang skenario perang dan dampaknya terus dibahas. Pertanyaannya, apakah benar kedua konflik ini akan merembet ke seluruh dunia dan menimbulkan perang?

Artikel ini akan coba melihat dari latar belakang perang, tepatnya dari sudut pandang supply chain, dan karakter setiap bangsa dalam menyikapi konflik. Mari kita ulas!

Perang merupakan konflik bersenjata antar dua pihak dalam mencapai tujuannya masing-masing. Ketika satu negara diganggu kepentingannya, negara tersebut akan mempertahankan diri. Pada titik tertentu, kawan dari negara yang diserang dan kawan dari negara yang menyerang akan turut membantu. Yang pada gilirannya terjadilah perang dalam skala besar.

Sementara itu, negara yang tidak berkepentingan dan memiliki value (nilai) perdamaian tidak akan pernah ikut berperang. Prinsip ini sudah ada sejak zaman dahulu, tercatat pada Perang Baratayuda (Pandawa vs Kurawa) banyak kerajaan ikut membantu mereka dan ada kerajaan yang tidak ikut berperang atau terlibat.

Perang Dunia I (1914-1918) sendiri pada awalnya dinamakan The Great War (Perang Besar). Barulah saat perang besar lain di tahun 1939 muncul, istilah Perang Dunia digunakan.

Kemudian, The Great War dinamakan Perang Dunia I dan perang besar tahun 1939 dinamakan Perang Dunia II. Perang besar ini melibatkan dua pihak di mana masing-masing terdiri dari gabungan negara-negara yang sepaham atau mendukung salah satu negara yang berperang.

Sebelum Perang Dunia I, sudah ada beberapa great war antar negara Eropa, seperti Perang Franco-Prussian di tahun 1870 dan Perang Napoleon di awal 1800-an. Secara langsung maupun tidak langsung ikut melibatkan koloni dari negara yang berperang, seperti Indonesia sebagai koloni Belanda yang diambil alih Perancis selama Perang Napoleon.

Skala dari Perang Dunia pun terkonsentrasi di Eropa dan beberapa koloni dari negara yang terlibat perang, misalnya perang di Afrika yang sebenarnya diinisiasi oleh Eropa.

Selain itu, pada Perang Dunia I, Brazil misalnya, ikut perang dalam skala kecil, yaitu ketika mengebom kapal Tijuca di pantai Perancis dan menahan 42 kapal dagang Jerman. Kerajaan Siam (sekarang Thailand) juga menyita kapal dagang Jerman.

Sedangkan pada Perang Dunia II, terjadi perang di Asia ketika Jepang menyerang beberapa kota di Cina dan ketika Jepang berperang melawan Amerika. Ada beberapa konflik bersenjata skala kecil di Asia. Di Indonesia sendiri, Jepang berhasil mengalahkan Belanda hanya dalam waktu dua minggu dengan konflik bersenjata yang minim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun